MAKALAH BAHASA INDONESIA
“PARAGRAF”
Dosen Pengampu :
Ø Salma Sunaiyah S.Ag.
M.pd
Disusun oleh
:
1)
Erna
Tri Widyawati (931352515)
2)
Ibnu
Mohamad Hadirin (931354915)
3)
Luvi Lailatul Andawiyah (931353215)
4)
Riza
Sofiana Dewi (931352315)
FAKULTAS
SYARI’AH
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KEDIRI
2015
Kata
Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kehadirat
Allah S.W.T, atas segala kemampuan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis
dapat menyelasaikan Tugas Makalah yang berjudul “ PARAGRAF “ pada mata kuliah Bahasa
Indonesia. Kehidupan yang layak dan sejahtera merupakan hal yang sangat wajar
dan diinginkan oleh setiap masyarakat, mereka selalu berusaha mencarinya dan
tak jarang menggunakan cara – cara yang tidak semestinya dan bisa berakibat
buruk. Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya, serta tak lupa sholawat dan salam kepada junjungan Nabi besar
Muhammad Swt atas petunjuk dan risalahNya, yang telah membawa zaman
kegelaapan ke zaman terang benderang, dan atas doa restu dan dorongan dari
berbagai pihak-pihak yang telah membantu saya memberikan referensi dalam
pembuatan makalah ini. Terutama kepada search engine google yang ikut berperan
besar dalam pembuatan makalah ini.
Saya dapat menyadari bahwa masih
banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu saya sangat menghargai
akan saran dan kritik untuk membangun makalah ini lebih baik lagi. Demikian
yang dapat saya sampaikan, semoga melalui makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi kita semua.
Kediri, 3 September 2015
Penyusun
Daftar Isi
Kata
Pengantar
........................................................................................................................2
Daftar
Isi
...................................................................................................................................3
Bab
I Pendahuluan
1.1 Latar
Belakang
....................................................................................................................4
1.2 Rumusan
Masalah ...............................................................................................................4
1.3 Tujuan
....................................................................................................................................................5
Bab
II Pembahasan
2.1
Pengertian Paragraf .............................................................................................................6
2.2 Struktur
Paragraf
.................................................................................................................7
2.3 Syarat-Syarat
Paragraf
........................................................................................................8
2.4
Macam-Macam Paragraf
....................................................................................................9
2.5 Unsur-Unsur
Paragraf
.......................................................................................................14
2.6
Metode-Metode Paragraf
..................................................................................................14
2.7 Teknik
Pengembangan Paragraf
.......................................................................................16
Bab
III Penutup
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................................17
3.2 Saran
.................................................................................................................................17
Daftar
Pustaka........................................................................................................................18
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Umumnya kesulitan pertama membuat
karya tulis ilmiah adalah mengungkapkan pikiran menjadi kalimat dalam bahasa
ilmiah. Sering dilupakan perbedaan antara paragraf dan kalimat. Suatu kalimat
dalam tulisan tidak berdiri sendiri, melainkan kait-mengait dalam kalimat lain
yang membentuk paragraph, paragraf merupaka sanian kecil sebuah karangan yang
membangun satuan pikiran sebagai pesan yang disampaikan oleh penulis dalam
karangan.
Paragraf atau alinea adalah suatu
bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat.
Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraph, yang perlu
diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat
dalam paragraf membicarakan satu gagasan(gagasan tunggal).Kepaduan berarti
seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan
tunggal paragraf.
Dalam kenyataannya kadang-kadang
kita menemukan alinea yang hanya terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang
dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud alinea semacam itu dianggap
sebagai pengecualian karena disamping bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau
dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah.
Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang
komposisi, pembicaraan tentang paragraf sebenarnya ssudah memasuki kawasan
wacana atau karangan sebab formal yang sederhana boeh saja hanya terdiri dari
satu paragraf. Jadi, tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi
seseorang mewujudkan sebuah karangan.
1.2
Rumusan Masalah
1. Apa saja struktur dari paragraf?
2. Apa saja syarat dalam paragraf?
3. Apa saja macam-macam dari paragraf?
4. Apa saja unsur-unsur dari paragraf?
5. Apa saja metode-metode dalam paragraf?
1.3 Tujuan
1.
Mengetahuai struktur paragraf
2. Mengetahui syarat dalam paragraf
3. Mengetahui macam macam dari paragraf
4. Mengrtahui unsur unsur dari paragraf
5. Mengetahui metode dalam paragraf
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Paragraf
Paragraf adalah satuan bahasa yang biasanya merupakan hasil
penggabungan beberapa kalimat. Paragraf merupakan perpaduan kalimat-kalimat
yang memperlihatkan kesatuan pikiran atau kalimat-kalimat yang berkaitan dalam
membentuk gagasan atau topik tersebut.
2.2 Struktur
Paragraf
Paragraf terdiri
atas kalimat topik atau kalimat pokok dan kalimat penjelas atau kalimat
pendukung. Kalimat topik merupakan kalimat terpenting yang berisi ide pokok
alinea. Sedangkan kalimat penjelas atau kalimat pendukung berfungsi untuk menjelaskan
atau mendukung ide utama. Untuk
mendapatkan paragraf yang baik perlu diperhatikan hal-hal berikut :
1. Posisi Paragraf
Sebuah karangan dibangun oleh
beberapa bab. Bab-bab suatu karangan yang mengandung kebulatan ide dibangun
oleh beberapa anak bab. Anak bab dibangun oleh beberapa paragraf. Jadi,
kedudukan paragraf dalam karangan adalah sebagai unsur pembangun anak bab, atau
secara tidak langsung sebagai pembangun karangan itu sendiri. Dapat dikatakan
bahwa paragraf merupakan satuan terkecil karangan, sebab di bawah paragraf
tidak lagi satuan yang lebih kecil yang mampu mengungkapkan gagasan secura utuh
dan lengkap.
2. Batasan
Paragraf
Pengertian paragraf ini ada beberapa
pendapat, antara lain :
1. Kamus
Besar Bahasa Indonesia : paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan
(biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru)
2. The Jiang
Gie dan A. Didyamartaya : paragraf ialah satuan pembagian lebih kecil di bawah
sesuatu bab dalam buku. Paragraf biasanya diberi angka Arab.
3. Kegunaan
Paragraf
Paragraf bukan berkaitan dengan segi
keindahan karangan itu, tetapi pembagian per paragraf ini memiliki beberapa
kegunaan, sebagai berikut:
1. Sebagai
penampung fragmen ide pokok atau gagasan pokok keseluruhan paragraph
2. Alat untuk
memudahkan pernbaca memahami jalan pikiran penulisnya
3. Penanda bahwa
pikiran baru dimulai,
4. Alat bagi
pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis
5. Dalam rangka
keseluruhan karangan, paragraf dapat berguna bagi pengantar, transisi, dan
penutup.
4. Unsur-Unsur
Paragraf
Ialah beberapa unsur yang pembangun
paragraf, sehingga paragraf tersebut tersusun secara logis dan sistematis.
Unsur-unsur paragraf itu ada empat macam, yaitu :
(1) transisi,
(2) kalimat topik,
(3) kalimat pengem-bang, dan
(4) kalimat penegas.
Keempat unsur ini tampil secara
bersama-sama atau sebagian, oleh karena itu, suatu paragraf atau topik paragraf
mengandung dua unsur wajib (katimat topik dan kalimat pengembang),
tiga unsur, dan mungkin empat unsur.
5. Struktur
Paragraf
Mendapatkan banyaknya unsur dan
urutan unsur yang pembangun paragraf, struktur paragraf dapat dikelompokkan
menjadi delapan kemungkinan, yaitu :
1. Paragraf terdiri
atas transisi kalimat, kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat penegas.
2. Paragraf terdiri
atas transisi berupa kata, kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat
penegas.
3. Parazraf terdiri
atas kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat peneges.
4. Paragraf terdiri
atas transisi berupa kata, kalimat topik, dan kalimat pengembang.
5. Paragraf terdiri
atas transisi berupa kalimat, kalimat topik, kalimat pengembang.
6. Paragraf terdiri
atas kalimat topik dan katimat pengembang.
7. Paragraf terdiri
atas kalimat pengembang dan katimat topik.
2.3 Syarat-Syarat Paragraf
1. Kesatuan
Kesatuan paragraf ialah semua
kalimat yang membangun paragraf secara bersama-sama menyatakan suatu hal atau
suatu tema tertenru. Kesatuan di sini tidak boleh diartikan bahwa paragraf itu
memuat satu hal saja.
2. Kepaduan
Kepaduan (koherensi) adalah
kekompakan hubungan antara suatu kalimat dan kalimat yang lain yang membentuk
suatu paragraf kepaduan yang baik tetapi apabila hubungan timbal balik antar
kalimat yang membangun paragraf itu baik, wajar, dan mudah dipahami. Kepaduan
sebuah paragraf dibangun dengan memperhatikan beberapa hal, seperti pengulangan
kata kunci, penggunaan kata ganti, penggunaan transisi, dan kesejajaran(paralelisme).
3. Kelengkapan
Ialah suatu paragraf yang berisi
kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang kalimat topik. Paragraf
yang hanya ada satu kalimat topik dikatakan paragraf yang kurang lengkap.
Apabila yang dikembangkan itu hanya diperlukan dengan pengulangan-pengulangan
adalah paragraf yang tidak lengkap.
4. Panjang
Paragraf
Panjang paragraf dalam sebagai
tulisan tidak sama, bergantung pada beberapa jauh/dalamnya suatu Bahasa dan
tingkat pembaca yang menjadi sasaran.
Memperhitungkar, 4 hal :
Penyusunan
kalimat topik,
Penonjolan
kalimat topik dalam paragraf,
Pengembangan
detail-detail penjelas yang tepat, dan
Penggunaan
kata-kata transisi, frase, dan alat-alat lain di dalam paragraf.
5. Pola Sususnan Paragraf
Rangkaian pernyataan dalam paragraf
harus disusun menurut pola yang taat asas, pernyataan yang satu disusun oleh
pernyatanyang lain dengan wajar dan bersetalian secara logis. Dengan cara itu
pembaca diajak oleh penulis untuk memahami paragraf sebagai satu kesatuan
gagasan yang bulat. Pola susunannya bermacam-macam, dan yang sering diterapkan
dalam tulisan ilmiah. antara lain :
(1) pola runtunan waktu,
(2) pola uraian sebab akibat,
(3) pola perbandingan dan pertentangan,
(4) pola analogi,
(5) pola daftar, dan
(6) pola lain.
Ada tiga teknik pengembangan paragraf :
1. Secara alami
Pengembangan paragraf secara alami
berdasarkan urutan ruang dan waktu. Urutan ruang merupakan urutan yang akan
membawa pembaca dari satu titik ke titik berikutnya dalam suatu ruang. Urutan
waktu adalah urutan yang menggambarkan urutan tedadinya peristiwa, perbuatan,
atau tindakan.
2. Klimaks dan
Antiklimaks
Pengembangan paragraf teknik ini
berdasarkan posisi tertentu dalam suatu rangkaian berupa posisi yang tertinggi
atau paling menojol. Jika posisi yang tertinggi itu diletakkan pads bagian
akhir disebut klimaks. Sebaliknya, jika penulis mengawali rangkaian dengan
posisi paling menonjol kemudian makin lama makin tidak menonjol disebut
antiklimaks.
3. Umum Khusus dan
Khusus Umum
Dalam bentuk Umum ke Khuss utama
diletakkan di awal paragraf, disebut paragraf deduktif. Dalam bentuk
khusus-umum, gagasan utama diletakkan di akhir paragraf, disebut paragraf
induktif.
2.3 Macam-Macam Paragraf
1. Eksposisi
Berisi uraian atau penjelasan
tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi.
Contoh:
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat.
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat.
2. Argumentasi
Bertujuan membuktikan kebenaran
suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta konsep sebagai alasan/ bukti.
Contoh:
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anakanak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anakanak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.
3. Deskripsi
Berisi gambaran mengenai suatu hal
atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, merasa atau mendengar hal
tersebut.
Contoh:
Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji gadis yang mempesona di hadapanya. Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat cantik. Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya bersinar lembut dan begitu dalam, memberikan pijar mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang bersih, dagu lancip yang menawan,serta bibir berbelah, dia sungguh tampak sempurna.
Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji gadis yang mempesona di hadapanya. Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat cantik. Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya bersinar lembut dan begitu dalam, memberikan pijar mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang bersih, dagu lancip yang menawan,serta bibir berbelah, dia sungguh tampak sempurna.
4. Persuasi
Karangan ini bertujuan mempengaruhi
emosi pembaca agar berbuat sesuatu.
Contoh:
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.
5. Narasi
Karangan ini berisi rangkaian
peristiwa yang susul-menyusul, sehingga membentuk alur cerita. Karangan jenis
ini sebagian besar berdasarkan imajinasi.
Contoh:
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan, mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan, mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.
2.3.1
Macam-Macam Paragraf Berdasarkan Tujuannya
1. Paragraf
Pembuka
Paragraf pembuka biasanya memiliki
sifat ringkas menarik, dan bertugas menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah
yang akan diuraikan.
Contoh paragraf pembuka :
Pemuli baru saja usai. Sebagian orang, terutama caleg
yang sudah pasti jadi, merasa bersyukur karena pemilu berjalan lancer seperti
yang diharapkan. Namun, tidak demikian yang dirasakan oleh para caleg yang
gagal memperoleh kursi di parlemen. Mereka mengalami stress berat hingga tidak
bias tidur dan tidak mau makan.
2. Paragraf
Penghubung
Paragraf penghubung berisi inti
masalah yang hendak disampaikan kepada pembaca. Secara fisik, paragraf ini
lebih panjang dari pada paragraf pembuka. Sifat paragraf-paragraf penghubung
bergantung pola dari jenis karangannya. Dalam karangan-karangan yang bersifat
deskriptif, naratif, eksposisis, paragraf-paragraf itu harus disusun
berdasarkan suatu perkembangan yang logis. Bila uraian itu mengandung
pertentangan pendapat, maka beberapa paragraf disiapkan sebagai dasar atau
landasan untuk kemudian melangkah kepada paragraf-paragraf yang menekankan
pendapat pengarang.
3. Paragraf
Penutup
Paragraf penutup biasanya berisi
simpulan (untuk argumentasi) atau penegasan kembali (untuk eksposisi) mengenai
hal-hal yang dianggap penting.
Contoh paragraf penutup :
Demikian proposal yang kami buat. Semoga usaha kafe
yang kami dirikan mendapat ridho dari Tuhan YME serta bermanfaat bagi sesame.
Atas segala perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.
2.3.2 Macam-Macam Paragraf Berdasarkan Letak
Kalimat Utama
1. Paragraf
Deduktif
Paragraf deduktif ditandai dengan
terdapatnya kalimat utama di awal paragraf dan dimulai dengan pernyataan umum
yang disusun dengan uraian atau penjelasan khusus.
Contoh paragraf deduktif :
Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam
rapat sebelumnya, sudah diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para
peserta sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa
menggunakannya untuk membuka usaha baru.
2. Paragraf
Induktif
Paragraf induktif ditandai dengan
terdapatnya kalimat utama di akhir paragraf dan diawali dengan uraian atau
penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum.
Contoh paragraf induktif :
Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana
pengembangan budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi
tidak lancer. Informasi tersendat-sendat. Memang bahasa merupakan alat
komunikasi yang penting, efektif dan efisien.
3. Paragraf
Campuran
Paragraf campuran ditandai dengan
terdapatnya kalimat utama di awal dan akhir paragraph. Kalimat utama yang
terletak diakhir merupakan kalimat yang bersifat penegasan kembali.
Contoh paragraf campuran :
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat dilepaskan
dari komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti
menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang sederhana maupun
yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bias maju
seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.
2.3.3 Macam-Macam Paragraf Berdasarkan Isi
1. Paragraf
Deskripsi
Paragraf deskripsi ditandai dengan
kalimat utama yang tidak tercantum secara nyata dan tema paragraf tersirat
dalam keseluruhan paragraf. Biasanya dipakai untuk melakukan sesuatu, hal,
keadaan, situasi dalam cerita.
Contoh paragraf deskripsi :
Dari balik tirai hujan sore hari, pohon-pohon kelapa
di seberang lembah itu seperti perawan mandi basah, segar penuh gairah dan daya
hidup. Pelepah-pelepah yang kuyup adalah rambut basah yang tergerai dan jatuh
di belahan punggung. Batang-batang yang ramping dan meliuk-liuk oleh hembusan
angin seperti tubuh semampai yang melenggang tenang dan penuh pesona.
2. Paragraf
Proses
Paragraf proses ditandai dengan
tidak terdapatnya kalimat utama dan pikiran utamanya tersirat dalam
kalimat-kalimat penjelas yang memaparkan urutan suatu kejadian atau proses,
meliputi waktu, ruang, klimaks dan antiklimaks.
3. Paragraf
Efektif
Paragraf efektif adalah paragraf
yang memenuhi ciri paragraf yang baik. Paragrafnya terdiri atas satu pikiran
utama dan lebuh dari satu pikiran penjelas. Tidak boleh ada kalimat sumbang,
harus ada koherensi antar kalimat.
2.4 Unsur-Unsur
Paragraf
Dalam pembuatan suatu paragraf harus
memiliki unsur unsur pembangun paragraf agar paragraf atau alinea dapat
berfungsi dengan sebagaimana mestinya Topik atau tema atau gagasan utama atau
gagasan pokok atau pokok pikiran, topik merupakan hal terpernting dalam
pembuatan suatu alinea atau paragraf agar kepaduan kalimat dalam satu paragraf
atau alinea dapat terjalin sehingga bahasan dalam paragraf tersebut tidak
keluar dari pokok pikiran yang telah ditentukan sebelumnya.
Kalimat utama atau pikiran utama,
merupakan dasar dari pengembangan suatu paragraf karena kalimat utama
merupakan kalimat yang mengandung pikiran utama. Keberadaan kalimat utama itu
bisa di awal paragraf, diakhir paragraf atau pun diawal dan akhir paragraf.
Berdasarkan penempatan inti gagasan atau ide pokoknya alinea dibagi menjadi
beberapa jenis yaitu:
Deduktif : kalimat utama diletakan di
awal alinea
Induktif : kalimat utama diletakan di akhir anilea
Variatif : kalimat utama diletakan di
awal dan diulang pada akhir alinea
Deskriptif/naratif : kalimat utama tersebar di dalam seluruh alinea
Kalimat penjelas, merupakan kalimat yang berfungsi
sebagai penjelas dari gagasan utama. Kalimat penjelas merupakan kalimat yang
berisisi gagasan penjelas. Judul (kepala karangan), untuk membuat suatu kepala
karangan yang baik, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu :
1. Provokatif
(menarik)
2. Berbentuk frase
3. Relevan (sesuai
dengan isi)
4. Logis
5. Spesifik
2.5 Metode Metode Dalam Paragraf
Metode pengembangan paragraf akan
bergantung pad asifat informasi yang akan disampaikan : persuatif,
argumentative, naratif, deskriptif, atau ekspositoris. Sudah pasti metode yang
diterapkan untuk mengembangkan paragraf argumentatif, misalnya, akan berbeda
dengan paragraf naratif.
Diantara banyak metode pengembangan
paragraf yang terdapat di dalam buku-buku komposisi, disini diangkat enam
metode yang umum dipakai untuk mengembangkan paragraf dalam penulisan karangan.
Metode yang dimaksud :
1. Metode
Definisi
Yang dimaksud dengan definisi adalah
usaha penulis untuk menerangkan pengertian/konsep istilah tertentu. Satu hal
yang perlu diingat dalam membuat definisi, kita tidak boleh mengulang kata atau
istilah yang kita definisikan di dalam teks definisi itu.
2. Metode
Proses (terjadinya sesuatu atau langkah membuat sesuatu)
Sebuah paragraf dikatakan memakai
proses apabila isi paragraf menguraikan suatu proses. Proses merupakan suatu
urutan tindakan atau perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu.
Bila urutan atau tahap-tahap kejadian berlangsung dalam waktu yang berbeda,
penulis harus menyusunnya secara beruntut (kronologi).
3. Metode
Contoh
Dalam karangan ilmiah, contoh dan
ilustrasi selalu ditampilkan. Contoh-contoh terurai, lebih-lebih yang
memerlukan penjelasan rinci tentu harus disusun berbentuk paragraf.
Metode contoh menguraikan hal yang kecil dari hal yang besar.
4. Metode
Sebab-Akibat
Metode sebab-akibat dipakai untuk
menerangkan suatu kejadian dan akibat yang ditimbulkannya, faktor yang
terpenting dalam metode kausalitas ini adalah kejelasan dan kelogisan. Artinya,
hubungan kejadian dan penyebabnya terungkap jelas dan informasinya sesuai
dengan jalan pikiran manusia pada umumnya.
5. Metode
Umum-Khusus
Motede umum-khusus tergolong cara
yang paling paling banyak dipakai untuk mengembangkan gagasan paragraf agar
tampak teratur.
6. Metode
Klasifikasi
Untuk mengelompokkan entah benda
atau non benda yang memiliki persamaan sifat, situasi, dan lain-lain, cara yang
paling tepat adlah melakukan klasifikasi. Mengelompokkan beberapa pokok kalimat
atau mengklasifikasinya kemudian dianalisis dan dikemukakan perbedaannya.
2.6 Teknik Pengembangan Paragraf
Paragraf sesuai metode-metode
pengembangan dengan dasar pembentukkan paragraf :
1. Klimaks dan anti klimaks
2. Sudut pandang → menurutku,
menurut saya
3. Perbandingan dan
pertentangan → batuk, pilek
4. Analogi
→ perbedaan, ibarat, bagai (metafora) mungkin majas dan peribahasa bisa sebagai fiksi
5. Proses → menjelaskan dari A-
Z
6. Sebab-akibat → mengapa ?
7. Umum-khusus → seperti
piramida terbalik (penjelasan kemudian inti)
8. Klasifikasi → pengelompokkan
beberapa pokok kalimat
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Paragraf (alenia) merupakan kumpulan suatu kesatuan
pikiran yang lebih tinggi dan lebih luas dari pada kalimat. Alenia merupakan
kumpulan kalimat, tetapi kalimat yang bukan sekedar berkumpul, melainkan
berhubungan antara yang satu dengan yang lain dalam satu rangkaian yang
membentuk suatu kalimat.
3.2 Saran
Dalam membuat suatu paragraf yang terdiri dari
beberapa kalimat. Kita harus mengetahui dahulu kalimat yang akan disusun
menjadi sebuah paragraf . Tersebut harus
memiliki hubungan yang erat dan memenuhi syarat- syarat yang
telah kami uraikan di BAB sebelumnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Budiharso,
teguh. 2009. Panduan lengkap Penulisan
Karya Ilmiah. Angkasa .
Depdiknas.2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi
Ketiga. Jakarta : Depdiknasa .
Dini ,
Daflia dan Sitorus. 2004. Bimbingan
Pemantapan Bahasa Indonesia. Bandung : CV Yrama Widya.
Herman , J.
Waluya .2001. Teori Drama dan Pengajaran
. Yogyakarta : Hanindita .
Indriaty ,
Etty . 2008. Menulis Karya Ilmiah. Gramedia Utama .
Muda , Ahmad
A. K .2008. Kamus Saku Bahasa Indonesia
Idx Ed. Terbaru . Titik Terang .
Rahardi ,
Kunjana .2010. Teknik-teknik Pengembangan Paragraf Karya Tulis Ilmiah.
Graha Media.
Wahyu R.N
,Tri .2008. Bahasa Indonesia . Jakarta
: Universitas Gunadarma.
Waluyo ,
Herman J.1995. Teori dan Apresiasi Puisi . Jakarta : PT Erlangga .
Wiyanto ,
Asul .2001. Diskusi .Jakarta : PT
Grasindo.
____. 2006. Terampil Menulis. Jakarta : PT
Grasindo .
Wuryanto , R
.2010 . Pedoman Lengkap EYD ( Ejaan Yang
Disempurnakan ) . Paung Bona Jaya.s
MAKALAH BAHASA INDONESIA
“PARAGRAF”
Dosen Pengampu :
Ø Salma Sunaiyah S.Ag.
M.pd
Disusun oleh
:
1)
Erna
Tri Widyawati (931352515)
2)
Ibnu
Mohamad Hadirin (931354915)
3)
Luvi Lailatul Andawiyah (931353215)
4)
Riza
Sofiana Dewi (931352315)
FAKULTAS
SYARI’AH
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KEDIRI
2015
Kata
Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kehadirat
Allah S.W.T, atas segala kemampuan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis
dapat menyelasaikan Tugas Makalah yang berjudul “ PARAGRAF “ pada mata kuliah Bahasa
Indonesia. Kehidupan yang layak dan sejahtera merupakan hal yang sangat wajar
dan diinginkan oleh setiap masyarakat, mereka selalu berusaha mencarinya dan
tak jarang menggunakan cara – cara yang tidak semestinya dan bisa berakibat
buruk. Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya, serta tak lupa sholawat dan salam kepada junjungan Nabi besar
Muhammad Swt atas petunjuk dan risalahNya, yang telah membawa zaman
kegelaapan ke zaman terang benderang, dan atas doa restu dan dorongan dari
berbagai pihak-pihak yang telah membantu saya memberikan referensi dalam
pembuatan makalah ini. Terutama kepada search engine google yang ikut berperan
besar dalam pembuatan makalah ini.
Saya dapat menyadari bahwa masih
banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu saya sangat menghargai
akan saran dan kritik untuk membangun makalah ini lebih baik lagi. Demikian
yang dapat saya sampaikan, semoga melalui makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi kita semua.
Kediri, 3 September 2015
Penyusun
Daftar Isi
Kata
Pengantar
........................................................................................................................2
Daftar
Isi
...................................................................................................................................3
Bab
I Pendahuluan
1.1 Latar
Belakang
....................................................................................................................4
1.2 Rumusan
Masalah ...............................................................................................................4
1.3 Tujuan
....................................................................................................................................................5
Bab
II Pembahasan
2.1
Pengertian Paragraf .............................................................................................................6
2.2 Struktur
Paragraf
.................................................................................................................7
2.3 Syarat-Syarat
Paragraf
........................................................................................................8
2.4
Macam-Macam Paragraf
....................................................................................................9
2.5 Unsur-Unsur
Paragraf
.......................................................................................................14
2.6
Metode-Metode Paragraf
..................................................................................................14
2.7 Teknik
Pengembangan Paragraf
.......................................................................................16
Bab
III Penutup
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................................17
3.2 Saran
.................................................................................................................................17
Daftar
Pustaka........................................................................................................................18
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Umumnya kesulitan pertama membuat
karya tulis ilmiah adalah mengungkapkan pikiran menjadi kalimat dalam bahasa
ilmiah. Sering dilupakan perbedaan antara paragraf dan kalimat. Suatu kalimat
dalam tulisan tidak berdiri sendiri, melainkan kait-mengait dalam kalimat lain
yang membentuk paragraph, paragraf merupaka sanian kecil sebuah karangan yang
membangun satuan pikiran sebagai pesan yang disampaikan oleh penulis dalam
karangan.
Paragraf atau alinea adalah suatu
bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat.
Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraph, yang perlu
diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat
dalam paragraf membicarakan satu gagasan(gagasan tunggal).Kepaduan berarti
seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan
tunggal paragraf.
Dalam kenyataannya kadang-kadang
kita menemukan alinea yang hanya terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang
dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud alinea semacam itu dianggap
sebagai pengecualian karena disamping bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau
dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah.
Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang
komposisi, pembicaraan tentang paragraf sebenarnya ssudah memasuki kawasan
wacana atau karangan sebab formal yang sederhana boeh saja hanya terdiri dari
satu paragraf. Jadi, tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi
seseorang mewujudkan sebuah karangan.
1.2
Rumusan Masalah
1. Apa saja struktur dari paragraf?
2. Apa saja syarat dalam paragraf?
3. Apa saja macam-macam dari paragraf?
4. Apa saja unsur-unsur dari paragraf?
5. Apa saja metode-metode dalam paragraf?
1.3 Tujuan
1.
Mengetahuai struktur paragraf
2. Mengetahui syarat dalam paragraf
3. Mengetahui macam macam dari paragraf
4. Mengrtahui unsur unsur dari paragraf
5. Mengetahui metode dalam paragraf
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Paragraf
Paragraf adalah satuan bahasa yang biasanya merupakan hasil
penggabungan beberapa kalimat. Paragraf merupakan perpaduan kalimat-kalimat
yang memperlihatkan kesatuan pikiran atau kalimat-kalimat yang berkaitan dalam
membentuk gagasan atau topik tersebut.
2.2 Struktur
Paragraf
Paragraf terdiri
atas kalimat topik atau kalimat pokok dan kalimat penjelas atau kalimat
pendukung. Kalimat topik merupakan kalimat terpenting yang berisi ide pokok
alinea. Sedangkan kalimat penjelas atau kalimat pendukung berfungsi untuk menjelaskan
atau mendukung ide utama. Untuk
mendapatkan paragraf yang baik perlu diperhatikan hal-hal berikut :
1. Posisi Paragraf
Sebuah karangan dibangun oleh
beberapa bab. Bab-bab suatu karangan yang mengandung kebulatan ide dibangun
oleh beberapa anak bab. Anak bab dibangun oleh beberapa paragraf. Jadi,
kedudukan paragraf dalam karangan adalah sebagai unsur pembangun anak bab, atau
secara tidak langsung sebagai pembangun karangan itu sendiri. Dapat dikatakan
bahwa paragraf merupakan satuan terkecil karangan, sebab di bawah paragraf
tidak lagi satuan yang lebih kecil yang mampu mengungkapkan gagasan secura utuh
dan lengkap.
2. Batasan
Paragraf
Pengertian paragraf ini ada beberapa
pendapat, antara lain :
1. Kamus
Besar Bahasa Indonesia : paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan
(biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru)
2. The Jiang
Gie dan A. Didyamartaya : paragraf ialah satuan pembagian lebih kecil di bawah
sesuatu bab dalam buku. Paragraf biasanya diberi angka Arab.
3. Kegunaan
Paragraf
Paragraf bukan berkaitan dengan segi
keindahan karangan itu, tetapi pembagian per paragraf ini memiliki beberapa
kegunaan, sebagai berikut:
1. Sebagai
penampung fragmen ide pokok atau gagasan pokok keseluruhan paragraph
2. Alat untuk
memudahkan pernbaca memahami jalan pikiran penulisnya
3. Penanda bahwa
pikiran baru dimulai,
4. Alat bagi
pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis
5. Dalam rangka
keseluruhan karangan, paragraf dapat berguna bagi pengantar, transisi, dan
penutup.
4. Unsur-Unsur
Paragraf
Ialah beberapa unsur yang pembangun
paragraf, sehingga paragraf tersebut tersusun secara logis dan sistematis.
Unsur-unsur paragraf itu ada empat macam, yaitu :
(1) transisi,
(2) kalimat topik,
(3) kalimat pengem-bang, dan
(4) kalimat penegas.
Keempat unsur ini tampil secara
bersama-sama atau sebagian, oleh karena itu, suatu paragraf atau topik paragraf
mengandung dua unsur wajib (katimat topik dan kalimat pengembang),
tiga unsur, dan mungkin empat unsur.
5. Struktur
Paragraf
Mendapatkan banyaknya unsur dan
urutan unsur yang pembangun paragraf, struktur paragraf dapat dikelompokkan
menjadi delapan kemungkinan, yaitu :
1. Paragraf terdiri
atas transisi kalimat, kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat penegas.
2. Paragraf terdiri
atas transisi berupa kata, kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat
penegas.
3. Parazraf terdiri
atas kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat peneges.
4. Paragraf terdiri
atas transisi berupa kata, kalimat topik, dan kalimat pengembang.
5. Paragraf terdiri
atas transisi berupa kalimat, kalimat topik, kalimat pengembang.
6. Paragraf terdiri
atas kalimat topik dan katimat pengembang.
7. Paragraf terdiri
atas kalimat pengembang dan katimat topik.
2.3 Syarat-Syarat Paragraf
1. Kesatuan
Kesatuan paragraf ialah semua
kalimat yang membangun paragraf secara bersama-sama menyatakan suatu hal atau
suatu tema tertenru. Kesatuan di sini tidak boleh diartikan bahwa paragraf itu
memuat satu hal saja.
2. Kepaduan
Kepaduan (koherensi) adalah
kekompakan hubungan antara suatu kalimat dan kalimat yang lain yang membentuk
suatu paragraf kepaduan yang baik tetapi apabila hubungan timbal balik antar
kalimat yang membangun paragraf itu baik, wajar, dan mudah dipahami. Kepaduan
sebuah paragraf dibangun dengan memperhatikan beberapa hal, seperti pengulangan
kata kunci, penggunaan kata ganti, penggunaan transisi, dan kesejajaran(paralelisme).
3. Kelengkapan
Ialah suatu paragraf yang berisi
kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang kalimat topik. Paragraf
yang hanya ada satu kalimat topik dikatakan paragraf yang kurang lengkap.
Apabila yang dikembangkan itu hanya diperlukan dengan pengulangan-pengulangan
adalah paragraf yang tidak lengkap.
4. Panjang
Paragraf
Panjang paragraf dalam sebagai
tulisan tidak sama, bergantung pada beberapa jauh/dalamnya suatu Bahasa dan
tingkat pembaca yang menjadi sasaran.
Memperhitungkar, 4 hal :
Penyusunan
kalimat topik,
Penonjolan
kalimat topik dalam paragraf,
Pengembangan
detail-detail penjelas yang tepat, dan
Penggunaan
kata-kata transisi, frase, dan alat-alat lain di dalam paragraf.
5. Pola Sususnan Paragraf
Rangkaian pernyataan dalam paragraf
harus disusun menurut pola yang taat asas, pernyataan yang satu disusun oleh
pernyatanyang lain dengan wajar dan bersetalian secara logis. Dengan cara itu
pembaca diajak oleh penulis untuk memahami paragraf sebagai satu kesatuan
gagasan yang bulat. Pola susunannya bermacam-macam, dan yang sering diterapkan
dalam tulisan ilmiah. antara lain :
(1) pola runtunan waktu,
(2) pola uraian sebab akibat,
(3) pola perbandingan dan pertentangan,
(4) pola analogi,
(5) pola daftar, dan
(6) pola lain.
Ada tiga teknik pengembangan paragraf :
1. Secara alami
Pengembangan paragraf secara alami
berdasarkan urutan ruang dan waktu. Urutan ruang merupakan urutan yang akan
membawa pembaca dari satu titik ke titik berikutnya dalam suatu ruang. Urutan
waktu adalah urutan yang menggambarkan urutan tedadinya peristiwa, perbuatan,
atau tindakan.
2. Klimaks dan
Antiklimaks
Pengembangan paragraf teknik ini
berdasarkan posisi tertentu dalam suatu rangkaian berupa posisi yang tertinggi
atau paling menojol. Jika posisi yang tertinggi itu diletakkan pads bagian
akhir disebut klimaks. Sebaliknya, jika penulis mengawali rangkaian dengan
posisi paling menonjol kemudian makin lama makin tidak menonjol disebut
antiklimaks.
3. Umum Khusus dan
Khusus Umum
Dalam bentuk Umum ke Khuss utama
diletakkan di awal paragraf, disebut paragraf deduktif. Dalam bentuk
khusus-umum, gagasan utama diletakkan di akhir paragraf, disebut paragraf
induktif.
2.3 Macam-Macam Paragraf
1. Eksposisi
Berisi uraian atau penjelasan
tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi.
Contoh:
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat.
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat.
2. Argumentasi
Bertujuan membuktikan kebenaran
suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta konsep sebagai alasan/ bukti.
Contoh:
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anakanak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anakanak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.
3. Deskripsi
Berisi gambaran mengenai suatu hal
atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, merasa atau mendengar hal
tersebut.
Contoh:
Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji gadis yang mempesona di hadapanya. Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat cantik. Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya bersinar lembut dan begitu dalam, memberikan pijar mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang bersih, dagu lancip yang menawan,serta bibir berbelah, dia sungguh tampak sempurna.
Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji gadis yang mempesona di hadapanya. Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat cantik. Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya bersinar lembut dan begitu dalam, memberikan pijar mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang bersih, dagu lancip yang menawan,serta bibir berbelah, dia sungguh tampak sempurna.
4. Persuasi
Karangan ini bertujuan mempengaruhi
emosi pembaca agar berbuat sesuatu.
Contoh:
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.
5. Narasi
Karangan ini berisi rangkaian
peristiwa yang susul-menyusul, sehingga membentuk alur cerita. Karangan jenis
ini sebagian besar berdasarkan imajinasi.
Contoh:
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan, mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan, mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.
2.3.1
Macam-Macam Paragraf Berdasarkan Tujuannya
1. Paragraf
Pembuka
Paragraf pembuka biasanya memiliki
sifat ringkas menarik, dan bertugas menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah
yang akan diuraikan.
Contoh paragraf pembuka :
Pemuli baru saja usai. Sebagian orang, terutama caleg
yang sudah pasti jadi, merasa bersyukur karena pemilu berjalan lancer seperti
yang diharapkan. Namun, tidak demikian yang dirasakan oleh para caleg yang
gagal memperoleh kursi di parlemen. Mereka mengalami stress berat hingga tidak
bias tidur dan tidak mau makan.
2. Paragraf
Penghubung
Paragraf penghubung berisi inti
masalah yang hendak disampaikan kepada pembaca. Secara fisik, paragraf ini
lebih panjang dari pada paragraf pembuka. Sifat paragraf-paragraf penghubung
bergantung pola dari jenis karangannya. Dalam karangan-karangan yang bersifat
deskriptif, naratif, eksposisis, paragraf-paragraf itu harus disusun
berdasarkan suatu perkembangan yang logis. Bila uraian itu mengandung
pertentangan pendapat, maka beberapa paragraf disiapkan sebagai dasar atau
landasan untuk kemudian melangkah kepada paragraf-paragraf yang menekankan
pendapat pengarang.
3. Paragraf
Penutup
Paragraf penutup biasanya berisi
simpulan (untuk argumentasi) atau penegasan kembali (untuk eksposisi) mengenai
hal-hal yang dianggap penting.
Contoh paragraf penutup :
Demikian proposal yang kami buat. Semoga usaha kafe
yang kami dirikan mendapat ridho dari Tuhan YME serta bermanfaat bagi sesame.
Atas segala perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.
2.3.2 Macam-Macam Paragraf Berdasarkan Letak
Kalimat Utama
1. Paragraf
Deduktif
Paragraf deduktif ditandai dengan
terdapatnya kalimat utama di awal paragraf dan dimulai dengan pernyataan umum
yang disusun dengan uraian atau penjelasan khusus.
Contoh paragraf deduktif :
Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam
rapat sebelumnya, sudah diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para
peserta sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa
menggunakannya untuk membuka usaha baru.
2. Paragraf
Induktif
Paragraf induktif ditandai dengan
terdapatnya kalimat utama di akhir paragraf dan diawali dengan uraian atau
penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum.
Contoh paragraf induktif :
Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana
pengembangan budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi
tidak lancer. Informasi tersendat-sendat. Memang bahasa merupakan alat
komunikasi yang penting, efektif dan efisien.
3. Paragraf
Campuran
Paragraf campuran ditandai dengan
terdapatnya kalimat utama di awal dan akhir paragraph. Kalimat utama yang
terletak diakhir merupakan kalimat yang bersifat penegasan kembali.
Contoh paragraf campuran :
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat dilepaskan
dari komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti
menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang sederhana maupun
yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bias maju
seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.
2.3.3 Macam-Macam Paragraf Berdasarkan Isi
1. Paragraf
Deskripsi
Paragraf deskripsi ditandai dengan
kalimat utama yang tidak tercantum secara nyata dan tema paragraf tersirat
dalam keseluruhan paragraf. Biasanya dipakai untuk melakukan sesuatu, hal,
keadaan, situasi dalam cerita.
Contoh paragraf deskripsi :
Dari balik tirai hujan sore hari, pohon-pohon kelapa
di seberang lembah itu seperti perawan mandi basah, segar penuh gairah dan daya
hidup. Pelepah-pelepah yang kuyup adalah rambut basah yang tergerai dan jatuh
di belahan punggung. Batang-batang yang ramping dan meliuk-liuk oleh hembusan
angin seperti tubuh semampai yang melenggang tenang dan penuh pesona.
2. Paragraf
Proses
Paragraf proses ditandai dengan
tidak terdapatnya kalimat utama dan pikiran utamanya tersirat dalam
kalimat-kalimat penjelas yang memaparkan urutan suatu kejadian atau proses,
meliputi waktu, ruang, klimaks dan antiklimaks.
3. Paragraf
Efektif
Paragraf efektif adalah paragraf
yang memenuhi ciri paragraf yang baik. Paragrafnya terdiri atas satu pikiran
utama dan lebuh dari satu pikiran penjelas. Tidak boleh ada kalimat sumbang,
harus ada koherensi antar kalimat.
2.4 Unsur-Unsur
Paragraf
Dalam pembuatan suatu paragraf harus
memiliki unsur unsur pembangun paragraf agar paragraf atau alinea dapat
berfungsi dengan sebagaimana mestinya Topik atau tema atau gagasan utama atau
gagasan pokok atau pokok pikiran, topik merupakan hal terpernting dalam
pembuatan suatu alinea atau paragraf agar kepaduan kalimat dalam satu paragraf
atau alinea dapat terjalin sehingga bahasan dalam paragraf tersebut tidak
keluar dari pokok pikiran yang telah ditentukan sebelumnya.
Kalimat utama atau pikiran utama,
merupakan dasar dari pengembangan suatu paragraf karena kalimat utama
merupakan kalimat yang mengandung pikiran utama. Keberadaan kalimat utama itu
bisa di awal paragraf, diakhir paragraf atau pun diawal dan akhir paragraf.
Berdasarkan penempatan inti gagasan atau ide pokoknya alinea dibagi menjadi
beberapa jenis yaitu:
Deduktif : kalimat utama diletakan di
awal alinea
Induktif : kalimat utama diletakan di akhir anilea
Variatif : kalimat utama diletakan di
awal dan diulang pada akhir alinea
Deskriptif/naratif : kalimat utama tersebar di dalam seluruh alinea
Kalimat penjelas, merupakan kalimat yang berfungsi
sebagai penjelas dari gagasan utama. Kalimat penjelas merupakan kalimat yang
berisisi gagasan penjelas. Judul (kepala karangan), untuk membuat suatu kepala
karangan yang baik, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu :
1. Provokatif
(menarik)
2. Berbentuk frase
3. Relevan (sesuai
dengan isi)
4. Logis
5. Spesifik
2.5 Metode Metode Dalam Paragraf
Metode pengembangan paragraf akan
bergantung pad asifat informasi yang akan disampaikan : persuatif,
argumentative, naratif, deskriptif, atau ekspositoris. Sudah pasti metode yang
diterapkan untuk mengembangkan paragraf argumentatif, misalnya, akan berbeda
dengan paragraf naratif.
Diantara banyak metode pengembangan
paragraf yang terdapat di dalam buku-buku komposisi, disini diangkat enam
metode yang umum dipakai untuk mengembangkan paragraf dalam penulisan karangan.
Metode yang dimaksud :
1. Metode
Definisi
Yang dimaksud dengan definisi adalah
usaha penulis untuk menerangkan pengertian/konsep istilah tertentu. Satu hal
yang perlu diingat dalam membuat definisi, kita tidak boleh mengulang kata atau
istilah yang kita definisikan di dalam teks definisi itu.
2. Metode
Proses (terjadinya sesuatu atau langkah membuat sesuatu)
Sebuah paragraf dikatakan memakai
proses apabila isi paragraf menguraikan suatu proses. Proses merupakan suatu
urutan tindakan atau perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu.
Bila urutan atau tahap-tahap kejadian berlangsung dalam waktu yang berbeda,
penulis harus menyusunnya secara beruntut (kronologi).
3. Metode
Contoh
Dalam karangan ilmiah, contoh dan
ilustrasi selalu ditampilkan. Contoh-contoh terurai, lebih-lebih yang
memerlukan penjelasan rinci tentu harus disusun berbentuk paragraf.
Metode contoh menguraikan hal yang kecil dari hal yang besar.
4. Metode
Sebab-Akibat
Metode sebab-akibat dipakai untuk
menerangkan suatu kejadian dan akibat yang ditimbulkannya, faktor yang
terpenting dalam metode kausalitas ini adalah kejelasan dan kelogisan. Artinya,
hubungan kejadian dan penyebabnya terungkap jelas dan informasinya sesuai
dengan jalan pikiran manusia pada umumnya.
5. Metode
Umum-Khusus
Motede umum-khusus tergolong cara
yang paling paling banyak dipakai untuk mengembangkan gagasan paragraf agar
tampak teratur.
6. Metode
Klasifikasi
Untuk mengelompokkan entah benda
atau non benda yang memiliki persamaan sifat, situasi, dan lain-lain, cara yang
paling tepat adlah melakukan klasifikasi. Mengelompokkan beberapa pokok kalimat
atau mengklasifikasinya kemudian dianalisis dan dikemukakan perbedaannya.
2.6 Teknik Pengembangan Paragraf
Paragraf sesuai metode-metode
pengembangan dengan dasar pembentukkan paragraf :
1. Klimaks dan anti klimaks
2. Sudut pandang → menurutku,
menurut saya
3. Perbandingan dan
pertentangan → batuk, pilek
4. Analogi
→ perbedaan, ibarat, bagai (metafora) mungkin majas dan peribahasa bisa sebagai fiksi
5. Proses → menjelaskan dari A-
Z
6. Sebab-akibat → mengapa ?
7. Umum-khusus → seperti
piramida terbalik (penjelasan kemudian inti)
8. Klasifikasi → pengelompokkan
beberapa pokok kalimat
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Paragraf (alenia) merupakan kumpulan suatu kesatuan
pikiran yang lebih tinggi dan lebih luas dari pada kalimat. Alenia merupakan
kumpulan kalimat, tetapi kalimat yang bukan sekedar berkumpul, melainkan
berhubungan antara yang satu dengan yang lain dalam satu rangkaian yang
membentuk suatu kalimat.
3.2 Saran
Dalam membuat suatu paragraf yang terdiri dari
beberapa kalimat. Kita harus mengetahui dahulu kalimat yang akan disusun
menjadi sebuah paragraf . Tersebut harus
memiliki hubungan yang erat dan memenuhi syarat- syarat yang
telah kami uraikan di BAB sebelumnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Budiharso,
teguh. 2009. Panduan lengkap Penulisan
Karya Ilmiah. Angkasa .
Depdiknas.2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi
Ketiga. Jakarta : Depdiknasa .
Dini ,
Daflia dan Sitorus. 2004. Bimbingan
Pemantapan Bahasa Indonesia. Bandung : CV Yrama Widya.
Herman , J.
Waluya .2001. Teori Drama dan Pengajaran
. Yogyakarta : Hanindita .
Indriaty ,
Etty . 2008. Menulis Karya Ilmiah. Gramedia Utama .
Muda , Ahmad
A. K .2008. Kamus Saku Bahasa Indonesia
Idx Ed. Terbaru . Titik Terang .
Rahardi ,
Kunjana .2010. Teknik-teknik Pengembangan Paragraf Karya Tulis Ilmiah.
Graha Media.
Wahyu R.N
,Tri .2008. Bahasa Indonesia . Jakarta
: Universitas Gunadarma.
Waluyo ,
Herman J.1995. Teori dan Apresiasi Puisi . Jakarta : PT Erlangga .
Wiyanto ,
Asul .2001. Diskusi .Jakarta : PT
Grasindo.
____. 2006. Terampil Menulis. Jakarta : PT
Grasindo .
Wuryanto , R
.2010 . Pedoman Lengkap EYD ( Ejaan Yang
Disempurnakan ) . Paung Bona Jaya.s
MAKALAH BAHASA INDONESIA
“PARAGRAF”
Dosen Pengampu :
Ø Salma Sunaiyah S.Ag.
M.pd
Disusun oleh
:
1)
Erna
Tri Widyawati (931352515)
2)
Ibnu
Mohamad Hadirin (931354915)
3)
Luvi Lailatul Andawiyah (931353215)
4)
Riza
Sofiana Dewi (931352315)
FAKULTAS
SYARI’AH
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KEDIRI
2015
Kata
Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kehadirat
Allah S.W.T, atas segala kemampuan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis
dapat menyelasaikan Tugas Makalah yang berjudul “ PARAGRAF “ pada mata kuliah Bahasa
Indonesia. Kehidupan yang layak dan sejahtera merupakan hal yang sangat wajar
dan diinginkan oleh setiap masyarakat, mereka selalu berusaha mencarinya dan
tak jarang menggunakan cara – cara yang tidak semestinya dan bisa berakibat
buruk. Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya, serta tak lupa sholawat dan salam kepada junjungan Nabi besar
Muhammad Swt atas petunjuk dan risalahNya, yang telah membawa zaman
kegelaapan ke zaman terang benderang, dan atas doa restu dan dorongan dari
berbagai pihak-pihak yang telah membantu saya memberikan referensi dalam
pembuatan makalah ini. Terutama kepada search engine google yang ikut berperan
besar dalam pembuatan makalah ini.
Saya dapat menyadari bahwa masih
banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu saya sangat menghargai
akan saran dan kritik untuk membangun makalah ini lebih baik lagi. Demikian
yang dapat saya sampaikan, semoga melalui makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi kita semua.
Kediri, 3 September 2015
Penyusun
Daftar Isi
Kata
Pengantar
........................................................................................................................2
Daftar
Isi
...................................................................................................................................3
Bab
I Pendahuluan
1.1 Latar
Belakang
....................................................................................................................4
1.2 Rumusan
Masalah ...............................................................................................................4
1.3 Tujuan
....................................................................................................................................................5
Bab
II Pembahasan
2.1
Pengertian Paragraf .............................................................................................................6
2.2 Struktur
Paragraf
.................................................................................................................7
2.3 Syarat-Syarat
Paragraf
........................................................................................................8
2.4
Macam-Macam Paragraf
....................................................................................................9
2.5 Unsur-Unsur
Paragraf
.......................................................................................................14
2.6
Metode-Metode Paragraf
..................................................................................................14
2.7 Teknik
Pengembangan Paragraf
.......................................................................................16
Bab
III Penutup
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................................17
3.2 Saran
.................................................................................................................................17
Daftar
Pustaka........................................................................................................................18
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Umumnya kesulitan pertama membuat
karya tulis ilmiah adalah mengungkapkan pikiran menjadi kalimat dalam bahasa
ilmiah. Sering dilupakan perbedaan antara paragraf dan kalimat. Suatu kalimat
dalam tulisan tidak berdiri sendiri, melainkan kait-mengait dalam kalimat lain
yang membentuk paragraph, paragraf merupaka sanian kecil sebuah karangan yang
membangun satuan pikiran sebagai pesan yang disampaikan oleh penulis dalam
karangan.
Paragraf atau alinea adalah suatu
bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat.
Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraph, yang perlu
diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat
dalam paragraf membicarakan satu gagasan(gagasan tunggal).Kepaduan berarti
seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan
tunggal paragraf.
Dalam kenyataannya kadang-kadang
kita menemukan alinea yang hanya terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang
dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud alinea semacam itu dianggap
sebagai pengecualian karena disamping bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau
dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah.
Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang
komposisi, pembicaraan tentang paragraf sebenarnya ssudah memasuki kawasan
wacana atau karangan sebab formal yang sederhana boeh saja hanya terdiri dari
satu paragraf. Jadi, tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi
seseorang mewujudkan sebuah karangan.
1.2
Rumusan Masalah
1. Apa saja struktur dari paragraf?
2. Apa saja syarat dalam paragraf?
3. Apa saja macam-macam dari paragraf?
4. Apa saja unsur-unsur dari paragraf?
5. Apa saja metode-metode dalam paragraf?
1.3 Tujuan
1.
Mengetahuai struktur paragraf
2. Mengetahui syarat dalam paragraf
3. Mengetahui macam macam dari paragraf
4. Mengrtahui unsur unsur dari paragraf
5. Mengetahui metode dalam paragraf
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Paragraf
Paragraf adalah satuan bahasa yang biasanya merupakan hasil
penggabungan beberapa kalimat. Paragraf merupakan perpaduan kalimat-kalimat
yang memperlihatkan kesatuan pikiran atau kalimat-kalimat yang berkaitan dalam
membentuk gagasan atau topik tersebut.
2.2 Struktur
Paragraf
Paragraf terdiri
atas kalimat topik atau kalimat pokok dan kalimat penjelas atau kalimat
pendukung. Kalimat topik merupakan kalimat terpenting yang berisi ide pokok
alinea. Sedangkan kalimat penjelas atau kalimat pendukung berfungsi untuk menjelaskan
atau mendukung ide utama. Untuk
mendapatkan paragraf yang baik perlu diperhatikan hal-hal berikut :
1. Posisi Paragraf
Sebuah karangan dibangun oleh
beberapa bab. Bab-bab suatu karangan yang mengandung kebulatan ide dibangun
oleh beberapa anak bab. Anak bab dibangun oleh beberapa paragraf. Jadi,
kedudukan paragraf dalam karangan adalah sebagai unsur pembangun anak bab, atau
secara tidak langsung sebagai pembangun karangan itu sendiri. Dapat dikatakan
bahwa paragraf merupakan satuan terkecil karangan, sebab di bawah paragraf
tidak lagi satuan yang lebih kecil yang mampu mengungkapkan gagasan secura utuh
dan lengkap.
2. Batasan
Paragraf
Pengertian paragraf ini ada beberapa
pendapat, antara lain :
1. Kamus
Besar Bahasa Indonesia : paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan
(biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru)
2. The Jiang
Gie dan A. Didyamartaya : paragraf ialah satuan pembagian lebih kecil di bawah
sesuatu bab dalam buku. Paragraf biasanya diberi angka Arab.
3. Kegunaan
Paragraf
Paragraf bukan berkaitan dengan segi
keindahan karangan itu, tetapi pembagian per paragraf ini memiliki beberapa
kegunaan, sebagai berikut:
1. Sebagai
penampung fragmen ide pokok atau gagasan pokok keseluruhan paragraph
2. Alat untuk
memudahkan pernbaca memahami jalan pikiran penulisnya
3. Penanda bahwa
pikiran baru dimulai,
4. Alat bagi
pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis
5. Dalam rangka
keseluruhan karangan, paragraf dapat berguna bagi pengantar, transisi, dan
penutup.
4. Unsur-Unsur
Paragraf
Ialah beberapa unsur yang pembangun
paragraf, sehingga paragraf tersebut tersusun secara logis dan sistematis.
Unsur-unsur paragraf itu ada empat macam, yaitu :
(1) transisi,
(2) kalimat topik,
(3) kalimat pengem-bang, dan
(4) kalimat penegas.
Keempat unsur ini tampil secara
bersama-sama atau sebagian, oleh karena itu, suatu paragraf atau topik paragraf
mengandung dua unsur wajib (katimat topik dan kalimat pengembang),
tiga unsur, dan mungkin empat unsur.
5. Struktur
Paragraf
Mendapatkan banyaknya unsur dan
urutan unsur yang pembangun paragraf, struktur paragraf dapat dikelompokkan
menjadi delapan kemungkinan, yaitu :
1. Paragraf terdiri
atas transisi kalimat, kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat penegas.
2. Paragraf terdiri
atas transisi berupa kata, kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat
penegas.
3. Parazraf terdiri
atas kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat peneges.
4. Paragraf terdiri
atas transisi berupa kata, kalimat topik, dan kalimat pengembang.
5. Paragraf terdiri
atas transisi berupa kalimat, kalimat topik, kalimat pengembang.
6. Paragraf terdiri
atas kalimat topik dan katimat pengembang.
7. Paragraf terdiri
atas kalimat pengembang dan katimat topik.
2.3 Syarat-Syarat Paragraf
1. Kesatuan
Kesatuan paragraf ialah semua
kalimat yang membangun paragraf secara bersama-sama menyatakan suatu hal atau
suatu tema tertenru. Kesatuan di sini tidak boleh diartikan bahwa paragraf itu
memuat satu hal saja.
2. Kepaduan
Kepaduan (koherensi) adalah
kekompakan hubungan antara suatu kalimat dan kalimat yang lain yang membentuk
suatu paragraf kepaduan yang baik tetapi apabila hubungan timbal balik antar
kalimat yang membangun paragraf itu baik, wajar, dan mudah dipahami. Kepaduan
sebuah paragraf dibangun dengan memperhatikan beberapa hal, seperti pengulangan
kata kunci, penggunaan kata ganti, penggunaan transisi, dan kesejajaran(paralelisme).
3. Kelengkapan
Ialah suatu paragraf yang berisi
kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang kalimat topik. Paragraf
yang hanya ada satu kalimat topik dikatakan paragraf yang kurang lengkap.
Apabila yang dikembangkan itu hanya diperlukan dengan pengulangan-pengulangan
adalah paragraf yang tidak lengkap.
4. Panjang
Paragraf
Panjang paragraf dalam sebagai
tulisan tidak sama, bergantung pada beberapa jauh/dalamnya suatu Bahasa dan
tingkat pembaca yang menjadi sasaran.
Memperhitungkar, 4 hal :
Penyusunan
kalimat topik,
Penonjolan
kalimat topik dalam paragraf,
Pengembangan
detail-detail penjelas yang tepat, dan
Penggunaan
kata-kata transisi, frase, dan alat-alat lain di dalam paragraf.
5. Pola Sususnan Paragraf
Rangkaian pernyataan dalam paragraf
harus disusun menurut pola yang taat asas, pernyataan yang satu disusun oleh
pernyatanyang lain dengan wajar dan bersetalian secara logis. Dengan cara itu
pembaca diajak oleh penulis untuk memahami paragraf sebagai satu kesatuan
gagasan yang bulat. Pola susunannya bermacam-macam, dan yang sering diterapkan
dalam tulisan ilmiah. antara lain :
(1) pola runtunan waktu,
(2) pola uraian sebab akibat,
(3) pola perbandingan dan pertentangan,
(4) pola analogi,
(5) pola daftar, dan
(6) pola lain.
Ada tiga teknik pengembangan paragraf :
1. Secara alami
Pengembangan paragraf secara alami
berdasarkan urutan ruang dan waktu. Urutan ruang merupakan urutan yang akan
membawa pembaca dari satu titik ke titik berikutnya dalam suatu ruang. Urutan
waktu adalah urutan yang menggambarkan urutan tedadinya peristiwa, perbuatan,
atau tindakan.
2. Klimaks dan
Antiklimaks
Pengembangan paragraf teknik ini
berdasarkan posisi tertentu dalam suatu rangkaian berupa posisi yang tertinggi
atau paling menojol. Jika posisi yang tertinggi itu diletakkan pads bagian
akhir disebut klimaks. Sebaliknya, jika penulis mengawali rangkaian dengan
posisi paling menonjol kemudian makin lama makin tidak menonjol disebut
antiklimaks.
3. Umum Khusus dan
Khusus Umum
Dalam bentuk Umum ke Khuss utama
diletakkan di awal paragraf, disebut paragraf deduktif. Dalam bentuk
khusus-umum, gagasan utama diletakkan di akhir paragraf, disebut paragraf
induktif.
2.3 Macam-Macam Paragraf
1. Eksposisi
Berisi uraian atau penjelasan
tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi.
Contoh:
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat.
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat.
2. Argumentasi
Bertujuan membuktikan kebenaran
suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta konsep sebagai alasan/ bukti.
Contoh:
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anakanak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anakanak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.
3. Deskripsi
Berisi gambaran mengenai suatu hal
atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, merasa atau mendengar hal
tersebut.
Contoh:
Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji gadis yang mempesona di hadapanya. Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat cantik. Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya bersinar lembut dan begitu dalam, memberikan pijar mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang bersih, dagu lancip yang menawan,serta bibir berbelah, dia sungguh tampak sempurna.
Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji gadis yang mempesona di hadapanya. Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat cantik. Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya bersinar lembut dan begitu dalam, memberikan pijar mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang bersih, dagu lancip yang menawan,serta bibir berbelah, dia sungguh tampak sempurna.
4. Persuasi
Karangan ini bertujuan mempengaruhi
emosi pembaca agar berbuat sesuatu.
Contoh:
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.
5. Narasi
Karangan ini berisi rangkaian
peristiwa yang susul-menyusul, sehingga membentuk alur cerita. Karangan jenis
ini sebagian besar berdasarkan imajinasi.
Contoh:
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan, mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan, mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.
2.3.1
Macam-Macam Paragraf Berdasarkan Tujuannya
1. Paragraf
Pembuka
Paragraf pembuka biasanya memiliki
sifat ringkas menarik, dan bertugas menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah
yang akan diuraikan.
Contoh paragraf pembuka :
Pemuli baru saja usai. Sebagian orang, terutama caleg
yang sudah pasti jadi, merasa bersyukur karena pemilu berjalan lancer seperti
yang diharapkan. Namun, tidak demikian yang dirasakan oleh para caleg yang
gagal memperoleh kursi di parlemen. Mereka mengalami stress berat hingga tidak
bias tidur dan tidak mau makan.
2. Paragraf
Penghubung
Paragraf penghubung berisi inti
masalah yang hendak disampaikan kepada pembaca. Secara fisik, paragraf ini
lebih panjang dari pada paragraf pembuka. Sifat paragraf-paragraf penghubung
bergantung pola dari jenis karangannya. Dalam karangan-karangan yang bersifat
deskriptif, naratif, eksposisis, paragraf-paragraf itu harus disusun
berdasarkan suatu perkembangan yang logis. Bila uraian itu mengandung
pertentangan pendapat, maka beberapa paragraf disiapkan sebagai dasar atau
landasan untuk kemudian melangkah kepada paragraf-paragraf yang menekankan
pendapat pengarang.
3. Paragraf
Penutup
Paragraf penutup biasanya berisi
simpulan (untuk argumentasi) atau penegasan kembali (untuk eksposisi) mengenai
hal-hal yang dianggap penting.
Contoh paragraf penutup :
Demikian proposal yang kami buat. Semoga usaha kafe
yang kami dirikan mendapat ridho dari Tuhan YME serta bermanfaat bagi sesame.
Atas segala perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.
2.3.2 Macam-Macam Paragraf Berdasarkan Letak
Kalimat Utama
1. Paragraf
Deduktif
Paragraf deduktif ditandai dengan
terdapatnya kalimat utama di awal paragraf dan dimulai dengan pernyataan umum
yang disusun dengan uraian atau penjelasan khusus.
Contoh paragraf deduktif :
Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam
rapat sebelumnya, sudah diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para
peserta sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa
menggunakannya untuk membuka usaha baru.
2. Paragraf
Induktif
Paragraf induktif ditandai dengan
terdapatnya kalimat utama di akhir paragraf dan diawali dengan uraian atau
penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum.
Contoh paragraf induktif :
Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana
pengembangan budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi
tidak lancer. Informasi tersendat-sendat. Memang bahasa merupakan alat
komunikasi yang penting, efektif dan efisien.
3. Paragraf
Campuran
Paragraf campuran ditandai dengan
terdapatnya kalimat utama di awal dan akhir paragraph. Kalimat utama yang
terletak diakhir merupakan kalimat yang bersifat penegasan kembali.
Contoh paragraf campuran :
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat dilepaskan
dari komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti
menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang sederhana maupun
yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bias maju
seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.
2.3.3 Macam-Macam Paragraf Berdasarkan Isi
1. Paragraf
Deskripsi
Paragraf deskripsi ditandai dengan
kalimat utama yang tidak tercantum secara nyata dan tema paragraf tersirat
dalam keseluruhan paragraf. Biasanya dipakai untuk melakukan sesuatu, hal,
keadaan, situasi dalam cerita.
Contoh paragraf deskripsi :
Dari balik tirai hujan sore hari, pohon-pohon kelapa
di seberang lembah itu seperti perawan mandi basah, segar penuh gairah dan daya
hidup. Pelepah-pelepah yang kuyup adalah rambut basah yang tergerai dan jatuh
di belahan punggung. Batang-batang yang ramping dan meliuk-liuk oleh hembusan
angin seperti tubuh semampai yang melenggang tenang dan penuh pesona.
2. Paragraf
Proses
Paragraf proses ditandai dengan
tidak terdapatnya kalimat utama dan pikiran utamanya tersirat dalam
kalimat-kalimat penjelas yang memaparkan urutan suatu kejadian atau proses,
meliputi waktu, ruang, klimaks dan antiklimaks.
3. Paragraf
Efektif
Paragraf efektif adalah paragraf
yang memenuhi ciri paragraf yang baik. Paragrafnya terdiri atas satu pikiran
utama dan lebuh dari satu pikiran penjelas. Tidak boleh ada kalimat sumbang,
harus ada koherensi antar kalimat.
2.4 Unsur-Unsur
Paragraf
Dalam pembuatan suatu paragraf harus
memiliki unsur unsur pembangun paragraf agar paragraf atau alinea dapat
berfungsi dengan sebagaimana mestinya Topik atau tema atau gagasan utama atau
gagasan pokok atau pokok pikiran, topik merupakan hal terpernting dalam
pembuatan suatu alinea atau paragraf agar kepaduan kalimat dalam satu paragraf
atau alinea dapat terjalin sehingga bahasan dalam paragraf tersebut tidak
keluar dari pokok pikiran yang telah ditentukan sebelumnya.
Kalimat utama atau pikiran utama,
merupakan dasar dari pengembangan suatu paragraf karena kalimat utama
merupakan kalimat yang mengandung pikiran utama. Keberadaan kalimat utama itu
bisa di awal paragraf, diakhir paragraf atau pun diawal dan akhir paragraf.
Berdasarkan penempatan inti gagasan atau ide pokoknya alinea dibagi menjadi
beberapa jenis yaitu:
Deduktif : kalimat utama diletakan di
awal alinea
Induktif : kalimat utama diletakan di akhir anilea
Variatif : kalimat utama diletakan di
awal dan diulang pada akhir alinea
Deskriptif/naratif : kalimat utama tersebar di dalam seluruh alinea
Kalimat penjelas, merupakan kalimat yang berfungsi
sebagai penjelas dari gagasan utama. Kalimat penjelas merupakan kalimat yang
berisisi gagasan penjelas. Judul (kepala karangan), untuk membuat suatu kepala
karangan yang baik, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu :
1. Provokatif
(menarik)
2. Berbentuk frase
3. Relevan (sesuai
dengan isi)
4. Logis
5. Spesifik
2.5 Metode Metode Dalam Paragraf
Metode pengembangan paragraf akan
bergantung pad asifat informasi yang akan disampaikan : persuatif,
argumentative, naratif, deskriptif, atau ekspositoris. Sudah pasti metode yang
diterapkan untuk mengembangkan paragraf argumentatif, misalnya, akan berbeda
dengan paragraf naratif.
Diantara banyak metode pengembangan
paragraf yang terdapat di dalam buku-buku komposisi, disini diangkat enam
metode yang umum dipakai untuk mengembangkan paragraf dalam penulisan karangan.
Metode yang dimaksud :
1. Metode
Definisi
Yang dimaksud dengan definisi adalah
usaha penulis untuk menerangkan pengertian/konsep istilah tertentu. Satu hal
yang perlu diingat dalam membuat definisi, kita tidak boleh mengulang kata atau
istilah yang kita definisikan di dalam teks definisi itu.
2. Metode
Proses (terjadinya sesuatu atau langkah membuat sesuatu)
Sebuah paragraf dikatakan memakai
proses apabila isi paragraf menguraikan suatu proses. Proses merupakan suatu
urutan tindakan atau perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu.
Bila urutan atau tahap-tahap kejadian berlangsung dalam waktu yang berbeda,
penulis harus menyusunnya secara beruntut (kronologi).
3. Metode
Contoh
Dalam karangan ilmiah, contoh dan
ilustrasi selalu ditampilkan. Contoh-contoh terurai, lebih-lebih yang
memerlukan penjelasan rinci tentu harus disusun berbentuk paragraf.
Metode contoh menguraikan hal yang kecil dari hal yang besar.
4. Metode
Sebab-Akibat
Metode sebab-akibat dipakai untuk
menerangkan suatu kejadian dan akibat yang ditimbulkannya, faktor yang
terpenting dalam metode kausalitas ini adalah kejelasan dan kelogisan. Artinya,
hubungan kejadian dan penyebabnya terungkap jelas dan informasinya sesuai
dengan jalan pikiran manusia pada umumnya.
5. Metode
Umum-Khusus
Motede umum-khusus tergolong cara
yang paling paling banyak dipakai untuk mengembangkan gagasan paragraf agar
tampak teratur.
6. Metode
Klasifikasi
Untuk mengelompokkan entah benda
atau non benda yang memiliki persamaan sifat, situasi, dan lain-lain, cara yang
paling tepat adlah melakukan klasifikasi. Mengelompokkan beberapa pokok kalimat
atau mengklasifikasinya kemudian dianalisis dan dikemukakan perbedaannya.
2.6 Teknik Pengembangan Paragraf
Paragraf sesuai metode-metode
pengembangan dengan dasar pembentukkan paragraf :
1. Klimaks dan anti klimaks
2. Sudut pandang → menurutku,
menurut saya
3. Perbandingan dan
pertentangan → batuk, pilek
4. Analogi
→ perbedaan, ibarat, bagai (metafora) mungkin majas dan peribahasa bisa sebagai fiksi
5. Proses → menjelaskan dari A-
Z
6. Sebab-akibat → mengapa ?
7. Umum-khusus → seperti
piramida terbalik (penjelasan kemudian inti)
8. Klasifikasi → pengelompokkan
beberapa pokok kalimat
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Paragraf (alenia) merupakan kumpulan suatu kesatuan
pikiran yang lebih tinggi dan lebih luas dari pada kalimat. Alenia merupakan
kumpulan kalimat, tetapi kalimat yang bukan sekedar berkumpul, melainkan
berhubungan antara yang satu dengan yang lain dalam satu rangkaian yang
membentuk suatu kalimat.
3.2 Saran
Dalam membuat suatu paragraf yang terdiri dari
beberapa kalimat. Kita harus mengetahui dahulu kalimat yang akan disusun
menjadi sebuah paragraf . Tersebut harus
memiliki hubungan yang erat dan memenuhi syarat- syarat yang
telah kami uraikan di BAB sebelumnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Budiharso,
teguh. 2009. Panduan lengkap Penulisan
Karya Ilmiah. Angkasa .
Depdiknas.2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi
Ketiga. Jakarta : Depdiknasa .
Dini ,
Daflia dan Sitorus. 2004. Bimbingan
Pemantapan Bahasa Indonesia. Bandung : CV Yrama Widya.
Herman , J.
Waluya .2001. Teori Drama dan Pengajaran
. Yogyakarta : Hanindita .
Indriaty ,
Etty . 2008. Menulis Karya Ilmiah. Gramedia Utama .
Muda , Ahmad
A. K .2008. Kamus Saku Bahasa Indonesia
Idx Ed. Terbaru . Titik Terang .
Rahardi ,
Kunjana .2010. Teknik-teknik Pengembangan Paragraf Karya Tulis Ilmiah.
Graha Media.
Wahyu R.N
,Tri .2008. Bahasa Indonesia . Jakarta
: Universitas Gunadarma.
Waluyo ,
Herman J.1995. Teori dan Apresiasi Puisi . Jakarta : PT Erlangga .
Wiyanto ,
Asul .2001. Diskusi .Jakarta : PT
Grasindo.
____. 2006. Terampil Menulis. Jakarta : PT
Grasindo .
Wuryanto , R
.2010 . Pedoman Lengkap EYD ( Ejaan Yang
Disempurnakan ) . Paung Bona Jaya.s
MAKALAH BAHASA INDONESIA
“PARAGRAF”
Dosen Pengampu :
Ø Salma Sunaiyah S.Ag.
M.pd
Disusun oleh
:
1)
Erna
Tri Widyawati (931352515)
2)
Ibnu
Mohamad Hadirin (931354915)
3)
Luvi Lailatul Andawiyah (931353215)
4)
Riza
Sofiana Dewi (931352315)
FAKULTAS
SYARI’AH
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KEDIRI
2015
Kata
Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kehadirat
Allah S.W.T, atas segala kemampuan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis
dapat menyelasaikan Tugas Makalah yang berjudul “ PARAGRAF “ pada mata kuliah Bahasa
Indonesia. Kehidupan yang layak dan sejahtera merupakan hal yang sangat wajar
dan diinginkan oleh setiap masyarakat, mereka selalu berusaha mencarinya dan
tak jarang menggunakan cara – cara yang tidak semestinya dan bisa berakibat
buruk. Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya, serta tak lupa sholawat dan salam kepada junjungan Nabi besar
Muhammad Swt atas petunjuk dan risalahNya, yang telah membawa zaman
kegelaapan ke zaman terang benderang, dan atas doa restu dan dorongan dari
berbagai pihak-pihak yang telah membantu saya memberikan referensi dalam
pembuatan makalah ini. Terutama kepada search engine google yang ikut berperan
besar dalam pembuatan makalah ini.
Saya dapat menyadari bahwa masih
banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu saya sangat menghargai
akan saran dan kritik untuk membangun makalah ini lebih baik lagi. Demikian
yang dapat saya sampaikan, semoga melalui makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi kita semua.
Kediri, 3 September 2015
Penyusun
Daftar Isi
Kata
Pengantar
........................................................................................................................2
Daftar
Isi
...................................................................................................................................3
Bab
I Pendahuluan
1.1 Latar
Belakang
....................................................................................................................4
1.2 Rumusan
Masalah ...............................................................................................................4
1.3 Tujuan
....................................................................................................................................................5
Bab
II Pembahasan
2.1
Pengertian Paragraf .............................................................................................................6
2.2 Struktur
Paragraf
.................................................................................................................7
2.3 Syarat-Syarat
Paragraf
........................................................................................................8
2.4
Macam-Macam Paragraf
....................................................................................................9
2.5 Unsur-Unsur
Paragraf
.......................................................................................................14
2.6
Metode-Metode Paragraf
..................................................................................................14
2.7 Teknik
Pengembangan Paragraf
.......................................................................................16
Bab
III Penutup
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................................17
3.2 Saran
.................................................................................................................................17
Daftar
Pustaka........................................................................................................................18
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Umumnya kesulitan pertama membuat
karya tulis ilmiah adalah mengungkapkan pikiran menjadi kalimat dalam bahasa
ilmiah. Sering dilupakan perbedaan antara paragraf dan kalimat. Suatu kalimat
dalam tulisan tidak berdiri sendiri, melainkan kait-mengait dalam kalimat lain
yang membentuk paragraph, paragraf merupaka sanian kecil sebuah karangan yang
membangun satuan pikiran sebagai pesan yang disampaikan oleh penulis dalam
karangan.
Paragraf atau alinea adalah suatu
bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat.
Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraph, yang perlu
diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat
dalam paragraf membicarakan satu gagasan(gagasan tunggal).Kepaduan berarti
seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan
tunggal paragraf.
Dalam kenyataannya kadang-kadang
kita menemukan alinea yang hanya terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang
dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud alinea semacam itu dianggap
sebagai pengecualian karena disamping bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau
dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah.
Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang
komposisi, pembicaraan tentang paragraf sebenarnya ssudah memasuki kawasan
wacana atau karangan sebab formal yang sederhana boeh saja hanya terdiri dari
satu paragraf. Jadi, tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi
seseorang mewujudkan sebuah karangan.
1.2
Rumusan Masalah
1. Apa saja struktur dari paragraf?
2. Apa saja syarat dalam paragraf?
3. Apa saja macam-macam dari paragraf?
4. Apa saja unsur-unsur dari paragraf?
5. Apa saja metode-metode dalam paragraf?
1.3 Tujuan
1.
Mengetahuai struktur paragraf
2. Mengetahui syarat dalam paragraf
3. Mengetahui macam macam dari paragraf
4. Mengrtahui unsur unsur dari paragraf
5. Mengetahui metode dalam paragraf
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Paragraf
Paragraf adalah satuan bahasa yang biasanya merupakan hasil
penggabungan beberapa kalimat. Paragraf merupakan perpaduan kalimat-kalimat
yang memperlihatkan kesatuan pikiran atau kalimat-kalimat yang berkaitan dalam
membentuk gagasan atau topik tersebut.
2.2 Struktur
Paragraf
Paragraf terdiri
atas kalimat topik atau kalimat pokok dan kalimat penjelas atau kalimat
pendukung. Kalimat topik merupakan kalimat terpenting yang berisi ide pokok
alinea. Sedangkan kalimat penjelas atau kalimat pendukung berfungsi untuk menjelaskan
atau mendukung ide utama. Untuk
mendapatkan paragraf yang baik perlu diperhatikan hal-hal berikut :
1. Posisi Paragraf
Sebuah karangan dibangun oleh
beberapa bab. Bab-bab suatu karangan yang mengandung kebulatan ide dibangun
oleh beberapa anak bab. Anak bab dibangun oleh beberapa paragraf. Jadi,
kedudukan paragraf dalam karangan adalah sebagai unsur pembangun anak bab, atau
secara tidak langsung sebagai pembangun karangan itu sendiri. Dapat dikatakan
bahwa paragraf merupakan satuan terkecil karangan, sebab di bawah paragraf
tidak lagi satuan yang lebih kecil yang mampu mengungkapkan gagasan secura utuh
dan lengkap.
2. Batasan
Paragraf
Pengertian paragraf ini ada beberapa
pendapat, antara lain :
1. Kamus
Besar Bahasa Indonesia : paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan
(biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru)
2. The Jiang
Gie dan A. Didyamartaya : paragraf ialah satuan pembagian lebih kecil di bawah
sesuatu bab dalam buku. Paragraf biasanya diberi angka Arab.
3. Kegunaan
Paragraf
Paragraf bukan berkaitan dengan segi
keindahan karangan itu, tetapi pembagian per paragraf ini memiliki beberapa
kegunaan, sebagai berikut:
1. Sebagai
penampung fragmen ide pokok atau gagasan pokok keseluruhan paragraph
2. Alat untuk
memudahkan pernbaca memahami jalan pikiran penulisnya
3. Penanda bahwa
pikiran baru dimulai,
4. Alat bagi
pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis
5. Dalam rangka
keseluruhan karangan, paragraf dapat berguna bagi pengantar, transisi, dan
penutup.
4. Unsur-Unsur
Paragraf
Ialah beberapa unsur yang pembangun
paragraf, sehingga paragraf tersebut tersusun secara logis dan sistematis.
Unsur-unsur paragraf itu ada empat macam, yaitu :
(1) transisi,
(2) kalimat topik,
(3) kalimat pengem-bang, dan
(4) kalimat penegas.
Keempat unsur ini tampil secara
bersama-sama atau sebagian, oleh karena itu, suatu paragraf atau topik paragraf
mengandung dua unsur wajib (katimat topik dan kalimat pengembang),
tiga unsur, dan mungkin empat unsur.
5. Struktur
Paragraf
Mendapatkan banyaknya unsur dan
urutan unsur yang pembangun paragraf, struktur paragraf dapat dikelompokkan
menjadi delapan kemungkinan, yaitu :
1. Paragraf terdiri
atas transisi kalimat, kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat penegas.
2. Paragraf terdiri
atas transisi berupa kata, kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat
penegas.
3. Parazraf terdiri
atas kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat peneges.
4. Paragraf terdiri
atas transisi berupa kata, kalimat topik, dan kalimat pengembang.
5. Paragraf terdiri
atas transisi berupa kalimat, kalimat topik, kalimat pengembang.
6. Paragraf terdiri
atas kalimat topik dan katimat pengembang.
7. Paragraf terdiri
atas kalimat pengembang dan katimat topik.
2.3 Syarat-Syarat Paragraf
1. Kesatuan
Kesatuan paragraf ialah semua
kalimat yang membangun paragraf secara bersama-sama menyatakan suatu hal atau
suatu tema tertenru. Kesatuan di sini tidak boleh diartikan bahwa paragraf itu
memuat satu hal saja.
2. Kepaduan
Kepaduan (koherensi) adalah
kekompakan hubungan antara suatu kalimat dan kalimat yang lain yang membentuk
suatu paragraf kepaduan yang baik tetapi apabila hubungan timbal balik antar
kalimat yang membangun paragraf itu baik, wajar, dan mudah dipahami. Kepaduan
sebuah paragraf dibangun dengan memperhatikan beberapa hal, seperti pengulangan
kata kunci, penggunaan kata ganti, penggunaan transisi, dan kesejajaran(paralelisme).
3. Kelengkapan
Ialah suatu paragraf yang berisi
kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang kalimat topik. Paragraf
yang hanya ada satu kalimat topik dikatakan paragraf yang kurang lengkap.
Apabila yang dikembangkan itu hanya diperlukan dengan pengulangan-pengulangan
adalah paragraf yang tidak lengkap.
4. Panjang
Paragraf
Panjang paragraf dalam sebagai
tulisan tidak sama, bergantung pada beberapa jauh/dalamnya suatu Bahasa dan
tingkat pembaca yang menjadi sasaran.
Memperhitungkar, 4 hal :
Penyusunan
kalimat topik,
Penonjolan
kalimat topik dalam paragraf,
Pengembangan
detail-detail penjelas yang tepat, dan
Penggunaan
kata-kata transisi, frase, dan alat-alat lain di dalam paragraf.
5. Pola Sususnan Paragraf
Rangkaian pernyataan dalam paragraf
harus disusun menurut pola yang taat asas, pernyataan yang satu disusun oleh
pernyatanyang lain dengan wajar dan bersetalian secara logis. Dengan cara itu
pembaca diajak oleh penulis untuk memahami paragraf sebagai satu kesatuan
gagasan yang bulat. Pola susunannya bermacam-macam, dan yang sering diterapkan
dalam tulisan ilmiah. antara lain :
(1) pola runtunan waktu,
(2) pola uraian sebab akibat,
(3) pola perbandingan dan pertentangan,
(4) pola analogi,
(5) pola daftar, dan
(6) pola lain.
Ada tiga teknik pengembangan paragraf :
1. Secara alami
Pengembangan paragraf secara alami
berdasarkan urutan ruang dan waktu. Urutan ruang merupakan urutan yang akan
membawa pembaca dari satu titik ke titik berikutnya dalam suatu ruang. Urutan
waktu adalah urutan yang menggambarkan urutan tedadinya peristiwa, perbuatan,
atau tindakan.
2. Klimaks dan
Antiklimaks
Pengembangan paragraf teknik ini
berdasarkan posisi tertentu dalam suatu rangkaian berupa posisi yang tertinggi
atau paling menojol. Jika posisi yang tertinggi itu diletakkan pads bagian
akhir disebut klimaks. Sebaliknya, jika penulis mengawali rangkaian dengan
posisi paling menonjol kemudian makin lama makin tidak menonjol disebut
antiklimaks.
3. Umum Khusus dan
Khusus Umum
Dalam bentuk Umum ke Khuss utama
diletakkan di awal paragraf, disebut paragraf deduktif. Dalam bentuk
khusus-umum, gagasan utama diletakkan di akhir paragraf, disebut paragraf
induktif.
2.3 Macam-Macam Paragraf
1. Eksposisi
Berisi uraian atau penjelasan
tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi.
Contoh:
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat.
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat.
2. Argumentasi
Bertujuan membuktikan kebenaran
suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta konsep sebagai alasan/ bukti.
Contoh:
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anakanak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anakanak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.
3. Deskripsi
Berisi gambaran mengenai suatu hal
atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, merasa atau mendengar hal
tersebut.
Contoh:
Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji gadis yang mempesona di hadapanya. Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat cantik. Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya bersinar lembut dan begitu dalam, memberikan pijar mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang bersih, dagu lancip yang menawan,serta bibir berbelah, dia sungguh tampak sempurna.
Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji gadis yang mempesona di hadapanya. Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat cantik. Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya bersinar lembut dan begitu dalam, memberikan pijar mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang bersih, dagu lancip yang menawan,serta bibir berbelah, dia sungguh tampak sempurna.
4. Persuasi
Karangan ini bertujuan mempengaruhi
emosi pembaca agar berbuat sesuatu.
Contoh:
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.
5. Narasi
Karangan ini berisi rangkaian
peristiwa yang susul-menyusul, sehingga membentuk alur cerita. Karangan jenis
ini sebagian besar berdasarkan imajinasi.
Contoh:
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan, mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan, mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.
2.3.1
Macam-Macam Paragraf Berdasarkan Tujuannya
1. Paragraf
Pembuka
Paragraf pembuka biasanya memiliki
sifat ringkas menarik, dan bertugas menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah
yang akan diuraikan.
Contoh paragraf pembuka :
Pemuli baru saja usai. Sebagian orang, terutama caleg
yang sudah pasti jadi, merasa bersyukur karena pemilu berjalan lancer seperti
yang diharapkan. Namun, tidak demikian yang dirasakan oleh para caleg yang
gagal memperoleh kursi di parlemen. Mereka mengalami stress berat hingga tidak
bias tidur dan tidak mau makan.
2. Paragraf
Penghubung
Paragraf penghubung berisi inti
masalah yang hendak disampaikan kepada pembaca. Secara fisik, paragraf ini
lebih panjang dari pada paragraf pembuka. Sifat paragraf-paragraf penghubung
bergantung pola dari jenis karangannya. Dalam karangan-karangan yang bersifat
deskriptif, naratif, eksposisis, paragraf-paragraf itu harus disusun
berdasarkan suatu perkembangan yang logis. Bila uraian itu mengandung
pertentangan pendapat, maka beberapa paragraf disiapkan sebagai dasar atau
landasan untuk kemudian melangkah kepada paragraf-paragraf yang menekankan
pendapat pengarang.
3. Paragraf
Penutup
Paragraf penutup biasanya berisi
simpulan (untuk argumentasi) atau penegasan kembali (untuk eksposisi) mengenai
hal-hal yang dianggap penting.
Contoh paragraf penutup :
Demikian proposal yang kami buat. Semoga usaha kafe
yang kami dirikan mendapat ridho dari Tuhan YME serta bermanfaat bagi sesame.
Atas segala perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.
2.3.2 Macam-Macam Paragraf Berdasarkan Letak
Kalimat Utama
1. Paragraf
Deduktif
Paragraf deduktif ditandai dengan
terdapatnya kalimat utama di awal paragraf dan dimulai dengan pernyataan umum
yang disusun dengan uraian atau penjelasan khusus.
Contoh paragraf deduktif :
Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam
rapat sebelumnya, sudah diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para
peserta sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa
menggunakannya untuk membuka usaha baru.
2. Paragraf
Induktif
Paragraf induktif ditandai dengan
terdapatnya kalimat utama di akhir paragraf dan diawali dengan uraian atau
penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum.
Contoh paragraf induktif :
Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana
pengembangan budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi
tidak lancer. Informasi tersendat-sendat. Memang bahasa merupakan alat
komunikasi yang penting, efektif dan efisien.
3. Paragraf
Campuran
Paragraf campuran ditandai dengan
terdapatnya kalimat utama di awal dan akhir paragraph. Kalimat utama yang
terletak diakhir merupakan kalimat yang bersifat penegasan kembali.
Contoh paragraf campuran :
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat dilepaskan
dari komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti
menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang sederhana maupun
yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bias maju
seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.
2.3.3 Macam-Macam Paragraf Berdasarkan Isi
1. Paragraf
Deskripsi
Paragraf deskripsi ditandai dengan
kalimat utama yang tidak tercantum secara nyata dan tema paragraf tersirat
dalam keseluruhan paragraf. Biasanya dipakai untuk melakukan sesuatu, hal,
keadaan, situasi dalam cerita.
Contoh paragraf deskripsi :
Dari balik tirai hujan sore hari, pohon-pohon kelapa
di seberang lembah itu seperti perawan mandi basah, segar penuh gairah dan daya
hidup. Pelepah-pelepah yang kuyup adalah rambut basah yang tergerai dan jatuh
di belahan punggung. Batang-batang yang ramping dan meliuk-liuk oleh hembusan
angin seperti tubuh semampai yang melenggang tenang dan penuh pesona.
2. Paragraf
Proses
Paragraf proses ditandai dengan
tidak terdapatnya kalimat utama dan pikiran utamanya tersirat dalam
kalimat-kalimat penjelas yang memaparkan urutan suatu kejadian atau proses,
meliputi waktu, ruang, klimaks dan antiklimaks.
3. Paragraf
Efektif
Paragraf efektif adalah paragraf
yang memenuhi ciri paragraf yang baik. Paragrafnya terdiri atas satu pikiran
utama dan lebuh dari satu pikiran penjelas. Tidak boleh ada kalimat sumbang,
harus ada koherensi antar kalimat.
2.4 Unsur-Unsur
Paragraf
Dalam pembuatan suatu paragraf harus
memiliki unsur unsur pembangun paragraf agar paragraf atau alinea dapat
berfungsi dengan sebagaimana mestinya Topik atau tema atau gagasan utama atau
gagasan pokok atau pokok pikiran, topik merupakan hal terpernting dalam
pembuatan suatu alinea atau paragraf agar kepaduan kalimat dalam satu paragraf
atau alinea dapat terjalin sehingga bahasan dalam paragraf tersebut tidak
keluar dari pokok pikiran yang telah ditentukan sebelumnya.
Kalimat utama atau pikiran utama,
merupakan dasar dari pengembangan suatu paragraf karena kalimat utama
merupakan kalimat yang mengandung pikiran utama. Keberadaan kalimat utama itu
bisa di awal paragraf, diakhir paragraf atau pun diawal dan akhir paragraf.
Berdasarkan penempatan inti gagasan atau ide pokoknya alinea dibagi menjadi
beberapa jenis yaitu:
Deduktif : kalimat utama diletakan di
awal alinea
Induktif : kalimat utama diletakan di akhir anilea
Variatif : kalimat utama diletakan di
awal dan diulang pada akhir alinea
Deskriptif/naratif : kalimat utama tersebar di dalam seluruh alinea
Kalimat penjelas, merupakan kalimat yang berfungsi
sebagai penjelas dari gagasan utama. Kalimat penjelas merupakan kalimat yang
berisisi gagasan penjelas. Judul (kepala karangan), untuk membuat suatu kepala
karangan yang baik, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu :
1. Provokatif
(menarik)
2. Berbentuk frase
3. Relevan (sesuai
dengan isi)
4. Logis
5. Spesifik
2.5 Metode Metode Dalam Paragraf
Metode pengembangan paragraf akan
bergantung pad asifat informasi yang akan disampaikan : persuatif,
argumentative, naratif, deskriptif, atau ekspositoris. Sudah pasti metode yang
diterapkan untuk mengembangkan paragraf argumentatif, misalnya, akan berbeda
dengan paragraf naratif.
Diantara banyak metode pengembangan
paragraf yang terdapat di dalam buku-buku komposisi, disini diangkat enam
metode yang umum dipakai untuk mengembangkan paragraf dalam penulisan karangan.
Metode yang dimaksud :
1. Metode
Definisi
Yang dimaksud dengan definisi adalah
usaha penulis untuk menerangkan pengertian/konsep istilah tertentu. Satu hal
yang perlu diingat dalam membuat definisi, kita tidak boleh mengulang kata atau
istilah yang kita definisikan di dalam teks definisi itu.
2. Metode
Proses (terjadinya sesuatu atau langkah membuat sesuatu)
Sebuah paragraf dikatakan memakai
proses apabila isi paragraf menguraikan suatu proses. Proses merupakan suatu
urutan tindakan atau perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu.
Bila urutan atau tahap-tahap kejadian berlangsung dalam waktu yang berbeda,
penulis harus menyusunnya secara beruntut (kronologi).
3. Metode
Contoh
Dalam karangan ilmiah, contoh dan
ilustrasi selalu ditampilkan. Contoh-contoh terurai, lebih-lebih yang
memerlukan penjelasan rinci tentu harus disusun berbentuk paragraf.
Metode contoh menguraikan hal yang kecil dari hal yang besar.
4. Metode
Sebab-Akibat
Metode sebab-akibat dipakai untuk
menerangkan suatu kejadian dan akibat yang ditimbulkannya, faktor yang
terpenting dalam metode kausalitas ini adalah kejelasan dan kelogisan. Artinya,
hubungan kejadian dan penyebabnya terungkap jelas dan informasinya sesuai
dengan jalan pikiran manusia pada umumnya.
5. Metode
Umum-Khusus
Motede umum-khusus tergolong cara
yang paling paling banyak dipakai untuk mengembangkan gagasan paragraf agar
tampak teratur.
6. Metode
Klasifikasi
Untuk mengelompokkan entah benda
atau non benda yang memiliki persamaan sifat, situasi, dan lain-lain, cara yang
paling tepat adlah melakukan klasifikasi. Mengelompokkan beberapa pokok kalimat
atau mengklasifikasinya kemudian dianalisis dan dikemukakan perbedaannya.
2.6 Teknik Pengembangan Paragraf
Paragraf sesuai metode-metode
pengembangan dengan dasar pembentukkan paragraf :
1. Klimaks dan anti klimaks
2. Sudut pandang → menurutku,
menurut saya
3. Perbandingan dan
pertentangan → batuk, pilek
4. Analogi
→ perbedaan, ibarat, bagai (metafora) mungkin majas dan peribahasa bisa sebagai fiksi
5. Proses → menjelaskan dari A-
Z
6. Sebab-akibat → mengapa ?
7. Umum-khusus → seperti
piramida terbalik (penjelasan kemudian inti)
8. Klasifikasi → pengelompokkan
beberapa pokok kalimat
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Paragraf (alenia) merupakan kumpulan suatu kesatuan
pikiran yang lebih tinggi dan lebih luas dari pada kalimat. Alenia merupakan
kumpulan kalimat, tetapi kalimat yang bukan sekedar berkumpul, melainkan
berhubungan antara yang satu dengan yang lain dalam satu rangkaian yang
membentuk suatu kalimat.
3.2 Saran
Dalam membuat suatu paragraf yang terdiri dari
beberapa kalimat. Kita harus mengetahui dahulu kalimat yang akan disusun
menjadi sebuah paragraf . Tersebut harus
memiliki hubungan yang erat dan memenuhi syarat- syarat yang
telah kami uraikan di BAB sebelumnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Budiharso,
teguh. 2009. Panduan lengkap Penulisan
Karya Ilmiah. Angkasa .
Depdiknas.2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi
Ketiga. Jakarta : Depdiknasa .
Dini ,
Daflia dan Sitorus. 2004. Bimbingan
Pemantapan Bahasa Indonesia. Bandung : CV Yrama Widya.
Herman , J.
Waluya .2001. Teori Drama dan Pengajaran
. Yogyakarta : Hanindita .
Indriaty ,
Etty . 2008. Menulis Karya Ilmiah. Gramedia Utama .
Muda , Ahmad
A. K .2008. Kamus Saku Bahasa Indonesia
Idx Ed. Terbaru . Titik Terang .
Rahardi ,
Kunjana .2010. Teknik-teknik Pengembangan Paragraf Karya Tulis Ilmiah.
Graha Media.
Wahyu R.N
,Tri .2008. Bahasa Indonesia . Jakarta
: Universitas Gunadarma.
Waluyo ,
Herman J.1995. Teori dan Apresiasi Puisi . Jakarta : PT Erlangga .
Wiyanto ,
Asul .2001. Diskusi .Jakarta : PT
Grasindo.
____. 2006. Terampil Menulis. Jakarta : PT
Grasindo .
Wuryanto , R
.2010 . Pedoman Lengkap EYD ( Ejaan Yang
Disempurnakan ) . Paung Bona Jaya.s
MAKALAH BAHASA INDONESIA
“PARAGRAF”
Dosen Pengampu :
Ø Salma Sunaiyah S.Ag.
M.pd
Disusun oleh
:
1)
Erna
Tri Widyawati (931352515)
2)
Ibnu
Mohamad Hadirin (931354915)
3)
Luvi Lailatul Andawiyah (931353215)
4)
Riza
Sofiana Dewi (931352315)
FAKULTAS
SYARI’AH
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KEDIRI
2015
Kata
Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kehadirat
Allah S.W.T, atas segala kemampuan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis
dapat menyelasaikan Tugas Makalah yang berjudul “ PARAGRAF “ pada mata kuliah Bahasa
Indonesia. Kehidupan yang layak dan sejahtera merupakan hal yang sangat wajar
dan diinginkan oleh setiap masyarakat, mereka selalu berusaha mencarinya dan
tak jarang menggunakan cara – cara yang tidak semestinya dan bisa berakibat
buruk. Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya, serta tak lupa sholawat dan salam kepada junjungan Nabi besar
Muhammad Swt atas petunjuk dan risalahNya, yang telah membawa zaman
kegelaapan ke zaman terang benderang, dan atas doa restu dan dorongan dari
berbagai pihak-pihak yang telah membantu saya memberikan referensi dalam
pembuatan makalah ini. Terutama kepada search engine google yang ikut berperan
besar dalam pembuatan makalah ini.
Saya dapat menyadari bahwa masih
banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu saya sangat menghargai
akan saran dan kritik untuk membangun makalah ini lebih baik lagi. Demikian
yang dapat saya sampaikan, semoga melalui makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi kita semua.
Kediri, 3 September 2015
Penyusun
Daftar Isi
Kata
Pengantar
........................................................................................................................2
Daftar
Isi
...................................................................................................................................3
Bab
I Pendahuluan
1.1 Latar
Belakang
....................................................................................................................4
1.2 Rumusan
Masalah ...............................................................................................................4
1.3 Tujuan
....................................................................................................................................................5
Bab
II Pembahasan
2.1
Pengertian Paragraf .............................................................................................................6
2.2 Struktur
Paragraf
.................................................................................................................7
2.3 Syarat-Syarat
Paragraf
........................................................................................................8
2.4
Macam-Macam Paragraf
....................................................................................................9
2.5 Unsur-Unsur
Paragraf
.......................................................................................................14
2.6
Metode-Metode Paragraf
..................................................................................................14
2.7 Teknik
Pengembangan Paragraf
.......................................................................................16
Bab
III Penutup
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................................17
3.2 Saran
.................................................................................................................................17
Daftar
Pustaka........................................................................................................................18
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Umumnya kesulitan pertama membuat
karya tulis ilmiah adalah mengungkapkan pikiran menjadi kalimat dalam bahasa
ilmiah. Sering dilupakan perbedaan antara paragraf dan kalimat. Suatu kalimat
dalam tulisan tidak berdiri sendiri, melainkan kait-mengait dalam kalimat lain
yang membentuk paragraph, paragraf merupaka sanian kecil sebuah karangan yang
membangun satuan pikiran sebagai pesan yang disampaikan oleh penulis dalam
karangan.
Paragraf atau alinea adalah suatu
bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat.
Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraph, yang perlu
diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat
dalam paragraf membicarakan satu gagasan(gagasan tunggal).Kepaduan berarti
seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan
tunggal paragraf.
Dalam kenyataannya kadang-kadang
kita menemukan alinea yang hanya terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang
dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud alinea semacam itu dianggap
sebagai pengecualian karena disamping bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau
dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah.
Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang
komposisi, pembicaraan tentang paragraf sebenarnya ssudah memasuki kawasan
wacana atau karangan sebab formal yang sederhana boeh saja hanya terdiri dari
satu paragraf. Jadi, tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi
seseorang mewujudkan sebuah karangan.
1.2
Rumusan Masalah
1. Apa saja struktur dari paragraf?
2. Apa saja syarat dalam paragraf?
3. Apa saja macam-macam dari paragraf?
4. Apa saja unsur-unsur dari paragraf?
5. Apa saja metode-metode dalam paragraf?
1.3 Tujuan
1.
Mengetahuai struktur paragraf
2. Mengetahui syarat dalam paragraf
3. Mengetahui macam macam dari paragraf
4. Mengrtahui unsur unsur dari paragraf
5. Mengetahui metode dalam paragraf
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Paragraf
Paragraf adalah satuan bahasa yang biasanya merupakan hasil
penggabungan beberapa kalimat. Paragraf merupakan perpaduan kalimat-kalimat
yang memperlihatkan kesatuan pikiran atau kalimat-kalimat yang berkaitan dalam
membentuk gagasan atau topik tersebut.
2.2 Struktur
Paragraf
Paragraf terdiri
atas kalimat topik atau kalimat pokok dan kalimat penjelas atau kalimat
pendukung. Kalimat topik merupakan kalimat terpenting yang berisi ide pokok
alinea. Sedangkan kalimat penjelas atau kalimat pendukung berfungsi untuk menjelaskan
atau mendukung ide utama. Untuk
mendapatkan paragraf yang baik perlu diperhatikan hal-hal berikut :
1. Posisi Paragraf
Sebuah karangan dibangun oleh
beberapa bab. Bab-bab suatu karangan yang mengandung kebulatan ide dibangun
oleh beberapa anak bab. Anak bab dibangun oleh beberapa paragraf. Jadi,
kedudukan paragraf dalam karangan adalah sebagai unsur pembangun anak bab, atau
secara tidak langsung sebagai pembangun karangan itu sendiri. Dapat dikatakan
bahwa paragraf merupakan satuan terkecil karangan, sebab di bawah paragraf
tidak lagi satuan yang lebih kecil yang mampu mengungkapkan gagasan secura utuh
dan lengkap.
2. Batasan
Paragraf
Pengertian paragraf ini ada beberapa
pendapat, antara lain :
1. Kamus
Besar Bahasa Indonesia : paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan
(biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru)
2. The Jiang
Gie dan A. Didyamartaya : paragraf ialah satuan pembagian lebih kecil di bawah
sesuatu bab dalam buku. Paragraf biasanya diberi angka Arab.
3. Kegunaan
Paragraf
Paragraf bukan berkaitan dengan segi
keindahan karangan itu, tetapi pembagian per paragraf ini memiliki beberapa
kegunaan, sebagai berikut:
1. Sebagai
penampung fragmen ide pokok atau gagasan pokok keseluruhan paragraph
2. Alat untuk
memudahkan pernbaca memahami jalan pikiran penulisnya
3. Penanda bahwa
pikiran baru dimulai,
4. Alat bagi
pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis
5. Dalam rangka
keseluruhan karangan, paragraf dapat berguna bagi pengantar, transisi, dan
penutup.
4. Unsur-Unsur
Paragraf
Ialah beberapa unsur yang pembangun
paragraf, sehingga paragraf tersebut tersusun secara logis dan sistematis.
Unsur-unsur paragraf itu ada empat macam, yaitu :
(1) transisi,
(2) kalimat topik,
(3) kalimat pengem-bang, dan
(4) kalimat penegas.
Keempat unsur ini tampil secara
bersama-sama atau sebagian, oleh karena itu, suatu paragraf atau topik paragraf
mengandung dua unsur wajib (katimat topik dan kalimat pengembang),
tiga unsur, dan mungkin empat unsur.
5. Struktur
Paragraf
Mendapatkan banyaknya unsur dan
urutan unsur yang pembangun paragraf, struktur paragraf dapat dikelompokkan
menjadi delapan kemungkinan, yaitu :
1. Paragraf terdiri
atas transisi kalimat, kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat penegas.
2. Paragraf terdiri
atas transisi berupa kata, kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat
penegas.
3. Parazraf terdiri
atas kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat peneges.
4. Paragraf terdiri
atas transisi berupa kata, kalimat topik, dan kalimat pengembang.
5. Paragraf terdiri
atas transisi berupa kalimat, kalimat topik, kalimat pengembang.
6. Paragraf terdiri
atas kalimat topik dan katimat pengembang.
7. Paragraf terdiri
atas kalimat pengembang dan katimat topik.
2.3 Syarat-Syarat Paragraf
1. Kesatuan
Kesatuan paragraf ialah semua
kalimat yang membangun paragraf secara bersama-sama menyatakan suatu hal atau
suatu tema tertenru. Kesatuan di sini tidak boleh diartikan bahwa paragraf itu
memuat satu hal saja.
2. Kepaduan
Kepaduan (koherensi) adalah
kekompakan hubungan antara suatu kalimat dan kalimat yang lain yang membentuk
suatu paragraf kepaduan yang baik tetapi apabila hubungan timbal balik antar
kalimat yang membangun paragraf itu baik, wajar, dan mudah dipahami. Kepaduan
sebuah paragraf dibangun dengan memperhatikan beberapa hal, seperti pengulangan
kata kunci, penggunaan kata ganti, penggunaan transisi, dan kesejajaran(paralelisme).
3. Kelengkapan
Ialah suatu paragraf yang berisi
kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang kalimat topik. Paragraf
yang hanya ada satu kalimat topik dikatakan paragraf yang kurang lengkap.
Apabila yang dikembangkan itu hanya diperlukan dengan pengulangan-pengulangan
adalah paragraf yang tidak lengkap.
4. Panjang
Paragraf
Panjang paragraf dalam sebagai
tulisan tidak sama, bergantung pada beberapa jauh/dalamnya suatu Bahasa dan
tingkat pembaca yang menjadi sasaran.
Memperhitungkar, 4 hal :
Penyusunan
kalimat topik,
Penonjolan
kalimat topik dalam paragraf,
Pengembangan
detail-detail penjelas yang tepat, dan
Penggunaan
kata-kata transisi, frase, dan alat-alat lain di dalam paragraf.
5. Pola Sususnan Paragraf
Rangkaian pernyataan dalam paragraf
harus disusun menurut pola yang taat asas, pernyataan yang satu disusun oleh
pernyatanyang lain dengan wajar dan bersetalian secara logis. Dengan cara itu
pembaca diajak oleh penulis untuk memahami paragraf sebagai satu kesatuan
gagasan yang bulat. Pola susunannya bermacam-macam, dan yang sering diterapkan
dalam tulisan ilmiah. antara lain :
(1) pola runtunan waktu,
(2) pola uraian sebab akibat,
(3) pola perbandingan dan pertentangan,
(4) pola analogi,
(5) pola daftar, dan
(6) pola lain.
Ada tiga teknik pengembangan paragraf :
1. Secara alami
Pengembangan paragraf secara alami
berdasarkan urutan ruang dan waktu. Urutan ruang merupakan urutan yang akan
membawa pembaca dari satu titik ke titik berikutnya dalam suatu ruang. Urutan
waktu adalah urutan yang menggambarkan urutan tedadinya peristiwa, perbuatan,
atau tindakan.
2. Klimaks dan
Antiklimaks
Pengembangan paragraf teknik ini
berdasarkan posisi tertentu dalam suatu rangkaian berupa posisi yang tertinggi
atau paling menojol. Jika posisi yang tertinggi itu diletakkan pads bagian
akhir disebut klimaks. Sebaliknya, jika penulis mengawali rangkaian dengan
posisi paling menonjol kemudian makin lama makin tidak menonjol disebut
antiklimaks.
3. Umum Khusus dan
Khusus Umum
Dalam bentuk Umum ke Khuss utama
diletakkan di awal paragraf, disebut paragraf deduktif. Dalam bentuk
khusus-umum, gagasan utama diletakkan di akhir paragraf, disebut paragraf
induktif.
2.3 Macam-Macam Paragraf
1. Eksposisi
Berisi uraian atau penjelasan
tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi.
Contoh:
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat.
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat.
2. Argumentasi
Bertujuan membuktikan kebenaran
suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta konsep sebagai alasan/ bukti.
Contoh:
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anakanak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anakanak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.
3. Deskripsi
Berisi gambaran mengenai suatu hal
atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, merasa atau mendengar hal
tersebut.
Contoh:
Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji gadis yang mempesona di hadapanya. Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat cantik. Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya bersinar lembut dan begitu dalam, memberikan pijar mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang bersih, dagu lancip yang menawan,serta bibir berbelah, dia sungguh tampak sempurna.
Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji gadis yang mempesona di hadapanya. Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat cantik. Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya bersinar lembut dan begitu dalam, memberikan pijar mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang bersih, dagu lancip yang menawan,serta bibir berbelah, dia sungguh tampak sempurna.
4. Persuasi
Karangan ini bertujuan mempengaruhi
emosi pembaca agar berbuat sesuatu.
Contoh:
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.
5. Narasi
Karangan ini berisi rangkaian
peristiwa yang susul-menyusul, sehingga membentuk alur cerita. Karangan jenis
ini sebagian besar berdasarkan imajinasi.
Contoh:
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan, mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan, mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.
2.3.1
Macam-Macam Paragraf Berdasarkan Tujuannya
1. Paragraf
Pembuka
Paragraf pembuka biasanya memiliki
sifat ringkas menarik, dan bertugas menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah
yang akan diuraikan.
Contoh paragraf pembuka :
Pemuli baru saja usai. Sebagian orang, terutama caleg
yang sudah pasti jadi, merasa bersyukur karena pemilu berjalan lancer seperti
yang diharapkan. Namun, tidak demikian yang dirasakan oleh para caleg yang
gagal memperoleh kursi di parlemen. Mereka mengalami stress berat hingga tidak
bias tidur dan tidak mau makan.
2. Paragraf
Penghubung
Paragraf penghubung berisi inti
masalah yang hendak disampaikan kepada pembaca. Secara fisik, paragraf ini
lebih panjang dari pada paragraf pembuka. Sifat paragraf-paragraf penghubung
bergantung pola dari jenis karangannya. Dalam karangan-karangan yang bersifat
deskriptif, naratif, eksposisis, paragraf-paragraf itu harus disusun
berdasarkan suatu perkembangan yang logis. Bila uraian itu mengandung
pertentangan pendapat, maka beberapa paragraf disiapkan sebagai dasar atau
landasan untuk kemudian melangkah kepada paragraf-paragraf yang menekankan
pendapat pengarang.
3. Paragraf
Penutup
Paragraf penutup biasanya berisi
simpulan (untuk argumentasi) atau penegasan kembali (untuk eksposisi) mengenai
hal-hal yang dianggap penting.
Contoh paragraf penutup :
Demikian proposal yang kami buat. Semoga usaha kafe
yang kami dirikan mendapat ridho dari Tuhan YME serta bermanfaat bagi sesame.
Atas segala perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.
2.3.2 Macam-Macam Paragraf Berdasarkan Letak
Kalimat Utama
1. Paragraf
Deduktif
Paragraf deduktif ditandai dengan
terdapatnya kalimat utama di awal paragraf dan dimulai dengan pernyataan umum
yang disusun dengan uraian atau penjelasan khusus.
Contoh paragraf deduktif :
Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam
rapat sebelumnya, sudah diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para
peserta sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa
menggunakannya untuk membuka usaha baru.
2. Paragraf
Induktif
Paragraf induktif ditandai dengan
terdapatnya kalimat utama di akhir paragraf dan diawali dengan uraian atau
penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum.
Contoh paragraf induktif :
Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana
pengembangan budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi
tidak lancer. Informasi tersendat-sendat. Memang bahasa merupakan alat
komunikasi yang penting, efektif dan efisien.
3. Paragraf
Campuran
Paragraf campuran ditandai dengan
terdapatnya kalimat utama di awal dan akhir paragraph. Kalimat utama yang
terletak diakhir merupakan kalimat yang bersifat penegasan kembali.
Contoh paragraf campuran :
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat dilepaskan
dari komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti
menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang sederhana maupun
yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bias maju
seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.
2.3.3 Macam-Macam Paragraf Berdasarkan Isi
1. Paragraf
Deskripsi
Paragraf deskripsi ditandai dengan
kalimat utama yang tidak tercantum secara nyata dan tema paragraf tersirat
dalam keseluruhan paragraf. Biasanya dipakai untuk melakukan sesuatu, hal,
keadaan, situasi dalam cerita.
Contoh paragraf deskripsi :
Dari balik tirai hujan sore hari, pohon-pohon kelapa
di seberang lembah itu seperti perawan mandi basah, segar penuh gairah dan daya
hidup. Pelepah-pelepah yang kuyup adalah rambut basah yang tergerai dan jatuh
di belahan punggung. Batang-batang yang ramping dan meliuk-liuk oleh hembusan
angin seperti tubuh semampai yang melenggang tenang dan penuh pesona.
2. Paragraf
Proses
Paragraf proses ditandai dengan
tidak terdapatnya kalimat utama dan pikiran utamanya tersirat dalam
kalimat-kalimat penjelas yang memaparkan urutan suatu kejadian atau proses,
meliputi waktu, ruang, klimaks dan antiklimaks.
3. Paragraf
Efektif
Paragraf efektif adalah paragraf
yang memenuhi ciri paragraf yang baik. Paragrafnya terdiri atas satu pikiran
utama dan lebuh dari satu pikiran penjelas. Tidak boleh ada kalimat sumbang,
harus ada koherensi antar kalimat.
2.4 Unsur-Unsur
Paragraf
Dalam pembuatan suatu paragraf harus
memiliki unsur unsur pembangun paragraf agar paragraf atau alinea dapat
berfungsi dengan sebagaimana mestinya Topik atau tema atau gagasan utama atau
gagasan pokok atau pokok pikiran, topik merupakan hal terpernting dalam
pembuatan suatu alinea atau paragraf agar kepaduan kalimat dalam satu paragraf
atau alinea dapat terjalin sehingga bahasan dalam paragraf tersebut tidak
keluar dari pokok pikiran yang telah ditentukan sebelumnya.
Kalimat utama atau pikiran utama,
merupakan dasar dari pengembangan suatu paragraf karena kalimat utama
merupakan kalimat yang mengandung pikiran utama. Keberadaan kalimat utama itu
bisa di awal paragraf, diakhir paragraf atau pun diawal dan akhir paragraf.
Berdasarkan penempatan inti gagasan atau ide pokoknya alinea dibagi menjadi
beberapa jenis yaitu:
Deduktif : kalimat utama diletakan di
awal alinea
Induktif : kalimat utama diletakan di akhir anilea
Variatif : kalimat utama diletakan di
awal dan diulang pada akhir alinea
Deskriptif/naratif : kalimat utama tersebar di dalam seluruh alinea
Kalimat penjelas, merupakan kalimat yang berfungsi
sebagai penjelas dari gagasan utama. Kalimat penjelas merupakan kalimat yang
berisisi gagasan penjelas. Judul (kepala karangan), untuk membuat suatu kepala
karangan yang baik, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu :
1. Provokatif
(menarik)
2. Berbentuk frase
3. Relevan (sesuai
dengan isi)
4. Logis
5. Spesifik
2.5 Metode Metode Dalam Paragraf
Metode pengembangan paragraf akan
bergantung pad asifat informasi yang akan disampaikan : persuatif,
argumentative, naratif, deskriptif, atau ekspositoris. Sudah pasti metode yang
diterapkan untuk mengembangkan paragraf argumentatif, misalnya, akan berbeda
dengan paragraf naratif.
Diantara banyak metode pengembangan
paragraf yang terdapat di dalam buku-buku komposisi, disini diangkat enam
metode yang umum dipakai untuk mengembangkan paragraf dalam penulisan karangan.
Metode yang dimaksud :
1. Metode
Definisi
Yang dimaksud dengan definisi adalah
usaha penulis untuk menerangkan pengertian/konsep istilah tertentu. Satu hal
yang perlu diingat dalam membuat definisi, kita tidak boleh mengulang kata atau
istilah yang kita definisikan di dalam teks definisi itu.
2. Metode
Proses (terjadinya sesuatu atau langkah membuat sesuatu)
Sebuah paragraf dikatakan memakai
proses apabila isi paragraf menguraikan suatu proses. Proses merupakan suatu
urutan tindakan atau perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu.
Bila urutan atau tahap-tahap kejadian berlangsung dalam waktu yang berbeda,
penulis harus menyusunnya secara beruntut (kronologi).
3. Metode
Contoh
Dalam karangan ilmiah, contoh dan
ilustrasi selalu ditampilkan. Contoh-contoh terurai, lebih-lebih yang
memerlukan penjelasan rinci tentu harus disusun berbentuk paragraf.
Metode contoh menguraikan hal yang kecil dari hal yang besar.
4. Metode
Sebab-Akibat
Metode sebab-akibat dipakai untuk
menerangkan suatu kejadian dan akibat yang ditimbulkannya, faktor yang
terpenting dalam metode kausalitas ini adalah kejelasan dan kelogisan. Artinya,
hubungan kejadian dan penyebabnya terungkap jelas dan informasinya sesuai
dengan jalan pikiran manusia pada umumnya.
5. Metode
Umum-Khusus
Motede umum-khusus tergolong cara
yang paling paling banyak dipakai untuk mengembangkan gagasan paragraf agar
tampak teratur.
6. Metode
Klasifikasi
Untuk mengelompokkan entah benda
atau non benda yang memiliki persamaan sifat, situasi, dan lain-lain, cara yang
paling tepat adlah melakukan klasifikasi. Mengelompokkan beberapa pokok kalimat
atau mengklasifikasinya kemudian dianalisis dan dikemukakan perbedaannya.
2.6 Teknik Pengembangan Paragraf
Paragraf sesuai metode-metode
pengembangan dengan dasar pembentukkan paragraf :
1. Klimaks dan anti klimaks
2. Sudut pandang → menurutku,
menurut saya
3. Perbandingan dan
pertentangan → batuk, pilek
4. Analogi
→ perbedaan, ibarat, bagai (metafora) mungkin majas dan peribahasa bisa sebagai fiksi
5. Proses → menjelaskan dari A-
Z
6. Sebab-akibat → mengapa ?
7. Umum-khusus → seperti
piramida terbalik (penjelasan kemudian inti)
8. Klasifikasi → pengelompokkan
beberapa pokok kalimat
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Paragraf (alenia) merupakan kumpulan suatu kesatuan
pikiran yang lebih tinggi dan lebih luas dari pada kalimat. Alenia merupakan
kumpulan kalimat, tetapi kalimat yang bukan sekedar berkumpul, melainkan
berhubungan antara yang satu dengan yang lain dalam satu rangkaian yang
membentuk suatu kalimat.
3.2 Saran
Dalam membuat suatu paragraf yang terdiri dari
beberapa kalimat. Kita harus mengetahui dahulu kalimat yang akan disusun
menjadi sebuah paragraf . Tersebut harus
memiliki hubungan yang erat dan memenuhi syarat- syarat yang
telah kami uraikan di BAB sebelumnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Budiharso,
teguh. 2009. Panduan lengkap Penulisan
Karya Ilmiah. Angkasa .
Depdiknas.2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi
Ketiga. Jakarta : Depdiknasa .
Dini ,
Daflia dan Sitorus. 2004. Bimbingan
Pemantapan Bahasa Indonesia. Bandung : CV Yrama Widya.
Herman , J.
Waluya .2001. Teori Drama dan Pengajaran
. Yogyakarta : Hanindita .
Indriaty ,
Etty . 2008. Menulis Karya Ilmiah. Gramedia Utama .
Muda , Ahmad
A. K .2008. Kamus Saku Bahasa Indonesia
Idx Ed. Terbaru . Titik Terang .
Rahardi ,
Kunjana .2010. Teknik-teknik Pengembangan Paragraf Karya Tulis Ilmiah.
Graha Media.
Wahyu R.N
,Tri .2008. Bahasa Indonesia . Jakarta
: Universitas Gunadarma.
Waluyo ,
Herman J.1995. Teori dan Apresiasi Puisi . Jakarta : PT Erlangga .
Wiyanto ,
Asul .2001. Diskusi .Jakarta : PT
Grasindo.
____. 2006. Terampil Menulis. Jakarta : PT
Grasindo .
Wuryanto , R
.2010 . Pedoman Lengkap EYD ( Ejaan Yang
Disempurnakan ) . Paung Bona Jaya.s
Tidak ada komentar:
Posting Komentar